SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 9 PART 1

NOTE: Ini sinopsis kali ini tidak terlalu detail, ya! 



Jin Seon Mi memasuki aula pernikahan dengan memakai gaun pernikahan sambil diiringi alunan piano yang dimainkan oleh Woo Ma Wang. Son O Gong sudah menunggunya di altar pernikahan sambil tersenyum manis pada Jin Seon Mi.

Jin Seon Mi membatin, “Bagaimana aku bisa berakhir seperti ini dengan pria itu? Saat bel itu berbunyi... dia ada di sana. Apakah dia benar-benar jodoh yang ditakdirkan Tuhan untukku?”

Jin Seon Mi berhenti berjalan untuk sejenak. Ia memandang ke arah Son O Gong. Sementara Son O Gong memberikannya kode untuk cepat-cepat datang kepadanya. Namun, Jin Seon Mi hanya diam saja. Akhirnya, Son O Gong berjalan menghampirinya.

Jin Seon Mi masih membatin, “Haruskah aku mempercayai suara bel itu? Jodoh yang ditakdirkan oleh Tuhan... apakah itu benar?”


Son O Gong berjalan mendekati Jin Seon Mi dan meraih buket bunga dari tangan Jin Seon Mi. Son O Gong mendorong Jin Seon Mi ke samping hingga ia terjatuh. Dan begitu Jin Seon Mi terjatuh, muncullah hantu pengantin wanita di belakang Jin Seon Mi. Son O Gong memukul hantu itu dengan buket bunga hingga hantu itu lenyap.


Son O Gong kemudian memberitahu Woo Ma Wang agar dia berhenti bermain piano, karena hantunya sudah lenyap. Tapi Woo Ma Wang malah terus asyik bermain piano. Son O Gong kesal hingga harus berkali-kali berteriak menyuruhnya berhenti bermain piano.
“Ma Wang berhenti! Ma Wang! Ma Wang apa kau gila?! Kau bahkan tak tahu bermain piano dengan benar!” omel Son O Gong.


Woo Ma Wang akhirnya berhenti bermain piano dan menghampiri Son O Gong. Ma Ji Young juga datang untuk memberitahu Jin Seon Mi agar segera melepas gaun pengantin yang dipakainya itu. Jin Seon Mi mengiyakannya. Jin Seon Mi lalu akan berdiri, tapi ia merasa kesulitan karena gaun pengantinnya yang terlalu lebar itu. Son O Gong pun mengulurkan tangannya untuk membantu Jin Seon Mi berdiri. Jin Seon Mi membalas uluran tangan itu.


Woo Ma Wang mulai mengomentari kenapa Ma Ji Young memilihkan gaun pengantin yang jelek seperti itu untuk Jin Seon Mi, harusnya ia memilihkan gaun pengantin yang lebih cantik daripada itu. Ma Ji Young beralasan itu adalah pilihan Sam Jang sendiri.
“Bagiku ini adalah gaun pengantin yang cantik,” kata Jin Seon Mi.


Woo Ma Wang dan Ma Ji Young mulai mengejek selera Jin Seon Mi yang memilih gaun pengantin jadul. Gaun pengantin itu modis saat 30 tahun yang lalu dan tidak ada yang memakainya di zaman sekarang. Son O Gong tidak suka mendengar ejekan Woo Ma Wang dan Ma Ji Young pada Jin Seon Mi. Ia mulai membela Jin Seon Mi dengan mengatakan kalu Jin Seon Mi terlihat cantik memakai baju itu.


“Ini bahkan bukan pernikahan yang sesungguhnya, jadi aku tak terlalu peduli dengan wedding dress-nya,” kata Jin Seon Mi, beralasan.
“Ah, sudahlah. Setelah urusan pernikahan ini selesai, bukankah kita harus cari makan? Kalau setelah pernikahan enaknya makan Galbitang. Ma Wang, ayo kita makan Galbitang!” ajak Son O Gong.
“Aku ini sapi. Masa sapi makan sapi. Kau ini tak punya sopan santun, ya!” kata Woo Ma Wang.
“Ah, kalau begitu bagaimana dengan Gomtang?” tanya Son O Gong.
“Tak perlu,” jawab Woo Ma Wang.
Uyuktang?”
“Itu juga terbuat dari sapi!” kata Woo Ma Wang, kesal.
“Baiklah! baiklah! Somori gukbab! Ayo!” ajak Son O Gong.


Woo Ma Wang dan Ma Ji Young lalu mengikuti Son O Gong, meskipun Woo Ma Wang masih ngomel-ngomel dan mengatakan Son O Gong tidak punya sopan santun. 


Sementara itu, Jin Seon Mi masih berdiri dia aula pernikahan. Ia memandang ke arah altar pernikahan dan membayangkan ia menikah dengan Son O Gong. Jin Seon Mi bertanya-tanya sendiri, “Bagaimana kalau itu benar-benar jadi kenyataan?”


Jin Seon Mi lalu berbalik dan melihat Son O Gong sedang mengamatinya di pintu aula pernikahan.
“Apa yang kau lakukan? Apa kau begitu sangat menyukai gaun itu? Apa kau ingin menikah?” tanya Son O Gong.
“Tidak. Siapa yang mau menikah?”
“Bukannya kau sudah mau menikah dua kali... denganku. Sekarang dan juga waktu sebelumnya,” kata Son O Gong.
“Sebelumnya?” tanya Jin Seon Mi. Jin Seon Mi lalu berpikir. Ia teringat saat ia memakai gaun pernikahan kuno dan mencium Son O Gong saat mereka terjebak di dunia foto. “Bagaimana bisa itu disebut pernikahan?” kilah Jin Seon Mi.
Son O Gong tersenyum mendengarnya. “ Kau bisa menyukainya? Karena aku juga menyukainya,” kata Son O Gong.


Son O Gong lalu menyuruh Jin Seon Mi cepat datang padanya.
“Aku tak mau. Memangnya siapa yang mau menikah denganmu?” kata Jin Seon Mi.
“Bukan untuk menikah, tapi ayo kita makan!” (HAHAHA)
Jin Seon Mi jadi malu setelah mendengarnya.
“Kau bisa menikah denganku. Berapa kalipun, aku akan menerimanya,” kata Son O Gong.
“Cepatlah!” ajak Son O Gong pada Jin Seon Mi sambil berlalu.


Jin Seon Mi diam-diam tersenyum. Ia kembali mendengar suara lonceng. Ia bergumam sendiri, mungkin ia sudah menjadi gila, karena terus-terusan mendengar suara lonceng itu.


Di dalam mobil, Woo Ma Wang dan Ma Ji Young berbicara tentang Jin Seon Mi. Woo Ma Wang mengatakan kalau Jin Seon Mi tidak mengharapkan Son O Gong lagi dan hatinya juga sudah merasa tenang, sehingga Jin Seon Mi memilih gaun pengantin yang jelek. Woo Ma Wang senang dengan kemungkinan Jin Seon Mi tidak menyukai Son O Gong. Tapi, Ma Ji Young mengatakan kalau Son O Gong tetap saja memuji Jin Seon Mi cantik.

Mereka mulai membicarakan apakah Jin Seon Mi dan Son O Gong saling mencintai juga tanpa atau dengan Geum Gang Go. Ma Ji Young menjelaskan tentang cinta pada Woo Ma Wang, bukankah Woo Ma Wang juga mencintai Na Chal Nyeo. Woo Ma Wang jadi bertanya-tanya tentang Na Chal Nyeo yang mungkin hidup juga di dunia ini, kali ini takdir buruk seperti apakah yang harus dia hadapi.


Sebuah sirene polisi tiba-tiba terdengar dan lewat di samping mobil yang ditumpangi Woo Ma Wang. Na Chal Nyeo ternyata ada di dalam mobil polisi itu dengan tangan diborgol dan berlumuran darah. Sayangnya, Woo Ma Wang tak melihatnya. Mobil mereka pun berjalan berlainan arah, sehingga sampai akhirpun Woo Ma Wang tak sempat melihat Na Chal Nyeo dalam mobil polisi itu.


Pangeran Gurita yang ada dalam tubuh Alice dan PK berada di bar. Pangeran Gurita berpikir bahwa ini adalah kencan pertama mereka, tapi PK tidak berpikir demikian. PK ingin putus dengannya dan menyuruh Pangeran Gurita keluar dari tubuh Alice. Pangeran Gurita bertanya apakah PK tidak menyukai tubuh Alice? Pangeran Gurita mulai menunjukkan dada Alice lagi. PK langsung mencegahnya. PK mengatakan bahwa dia memang menyukainya, tapi dia tidak ingin punya skandal.

Pangeran Gurita berpikir, apa itu karena PK takut bisa kehilangan ketenarannya. PK mengatakan kalau itu karena dia memiliki seorang gadis yang ia anggap sebagai adik baginya. PK ingin dia menjadi sangat terkenal, tapi Pangeran Gurita menghancurkan kesempatannya. Pangeran Gurita menganggap itu pasti zombie. PK tidak menyangkalnya. PK pun pergi meninggalkan Pangeran Gurita. Pangeran Gurita bergumam sendiri kalau suatu saat nanti dia pasti akan menemukan tubuh lelaki yang lebih baik lagi dari PK dan masuk ke dalamnya.


Son O Gong dan Jin Seon Mi sedang  berada di sekolah anak-anak Lee Han Ju. Son O gong sebenarnya tidak mau datang untuk menjemput anak-anaknya Lee Han Ju, tapi Jin Seon Mi menahannya untuk tidak pergi. Tak lama kemudian, anak-anak pun keluar diantar oleh guru mereka. Seorang gadis kecil dan seorang anak laki-laki. Jin Seon Mi mengatakan ia datang menggantikan ayah anak-anak untuk menjemput anak-anak Lee Han Ju.


“Anak-anak... anyeong!” sapa Jin Seon Mi, canggung.
“Katanya yang akan menjemput adalah Paman Jonathan,” kata Han Byeol yang merupakan anak pertama Lee Han Ju.
Son O Gong jadi kesal mendengar perkataan Han Byeol. Ia memilih untuk pergi saja dari sana. Jin Seon Mi segera menahan Son O Gong dan menjelaskan pada Han Byeol kalau Paman Jonathan tadinya mau menjemput, tapi karena dia ada urusan, dia tidak bisa datang menjemput. Sebagai gantinya Jin Seon Mi mengajak pegawainya di real estate.


Jin Seon Mi lalu mengenalkan Son O Gong sebagai Paman O Gong. Son O gong langsung protes, karena ia dipanggil paman. Ia menyuruh anak-anak untuk tidak memanggilnya paman. Anak laki-laki yang masih kecil lalu bertanya pada Han Byeol, mereka harus memanggil Son O Gong apa jadinya. Han Byeol menjawab kalau mereka harus memanggilnya dengan sebutan Sekertaris Son. Son O Gong hanya bisa mendesah begitu mendengarnya.


Jin Seon Mi mengajak anak-anak untuk pergi ke kantornya. Ia menyuruh Son O Gong untuk mengawasi anak-anak selama satu jam, sementara Jin Seon Mi akan pergi ke bank dulu. Son O Gong awalnya menolak, tapi Jin Seon Mi langsung mengeluarkan jurus imutnya hingga membuat Son O Gong akhirnya luluh.  


Son O Gong menghampiri anak-anak yang berada di kantor Jin Seon Mi. Ia mengatakan kepada mereka kalau dia ada di sana untuk melihat mereka. Han Byeol mengatakan ia sudah tahu, kalau mengurus anak-anak itu memang menyebalkan, jadi ia dan adiknya tidak akan berbuat macam-macam.


Han Byeol kemudian mulai menggambar. Son O Gong bertanya kepada Han Byeol apa yang ia gambar itu.
“Apa itu gambar timun?” tanya Son O Gong.
“Itu Dinosaurus,” jawab adik Han Byeol.
“Bagaimana bisa itu Dinosaurus. Itu terlihat seperti timun,” ejek Son O Gong.
Han Byeol lalu menjelaskan kalau yang digambarnya itu adalah Brontosaurus. Han Byeol yang kesal dengan ejekan Son O Gong memilih untuk menggambarnya lagi.
“Kau mau menggambarnya lagi?” tanya Son O Gong.
“Tolong jangan pedulikan kami, Sekretaris Son!” kata Han Byeol sambil buang muka.

Son O Gong bertanya kembali apa Han Byeol menggambar Brontosaurus lagi. Han Byeol membenarkannya. Son O Gong mulai mengejek lagi, Han Byeol pasti belum pernah melihat Brontosaurus. Son O Gong menyuruh Han Byeol untuk menjelaskan Brontosaurus padanya jika ia mengetahuinya. Son O Gong mengatakan pada adik Han Byeol kalau kakaknya itu tidak tahu apa-apa soal Brontosaurus. “Kau pasti tak pernah belajar, kan?” ejek Son O Gong lagi pada han Byeol.


Han Byeol tiba-tiba jadi menangis. Begitupun dengan adiknya. Son O gong kebingungan untuk menenangkan mereka.
“Baiklah! Baiklah! Aku akan menunjukkan kalian Dinosaurus,” kata Son O Gong.
Son O gong lalu menjentikkan jarinya dan seekor dinosaurus secara ajaib muncul di mata Han Byeol dan adiknya.


Jin Seon Mi pergi ke bank dan melihat dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Mereka sedang meminum air di bank. Jin Seon Mi bergumam kalau mereka mungkin seusia dengan anak-anak Lee Han Ju. Jin Seon Mi sempat melihat tangan anak laki-laki itu terluka. Ia berniat menghampirinya, namun ia tak sempat menghampiri anak laki-laki itu, karena sudah tiba gilirannya untuk menemui petugas bank.


Jin Seon Mi kembali ke kantornya dan menemukan anak-anak Lee Han Ju sudah tidak ada di sana. 


Jin Seon Mi lalu pulang ke rumahnya. Jin Seon Mi malah menemukan Sa O Jeong di rumahnya. Sa O Jeong mengatakan kalau Son O Gonglah yang menyuruhnya datang untuk membuatkan makanan bagi anak-anak. Sa O Jeong juga mengatakan kalau dia sudah membersihkan kulkas Jin Seon Mi setelah melihatnya dalam keadaan kotor. Jin Seon Mi jadi bertanya-tanya sendiri, bagaimana mungkin seorang pemilik perusahaan yang membuat kulkas, sekarang berada di rumahnya untuk membersihkan kulkasnya.


PK juga ternyata ada di rumah Jin Seon Mi. Ia datang untuk memberikan tanda tangan pada anak-anak juga bernyanyi untuk mereka. Tapi, ia harus cepat-cepat pergi lagi karena ia ada schedule lainnya yang sudah menunggunya. Jin Seon Mi tambah tak percaya lagi, bagaimana bisa seorang PK datang ke rumahnya untuk bernyanyi dan memberikan tanda tangan.


Di dalam rumah, Bu Ja ternyata juga datang. Ia sedang bermain dengan anak-anak. Bu Ja mengatakan kalau ia disuruh Son O Gong untuk mengajarkan anak-anak menggambar. Jin Seon Mi berterima kasih padanya, tapi ia heran karena ia tak melihat Son O Gong, di mana sebenarnya Son O Gong sekarang.


Orang yang sedang ditanyakan Jin Seon Mi ternyata sekarang sedang bersantai di Sureumdong untuk membersihkan botol-botol minumannya. Ia mengeluh kalau anak-anak tidak cocok bersama dengannya. “Kenapa mereka tiba-tiba menangis, sampai membuat seekor monyet terkejut,” gumam Son O Gong.


Lee Han Ju akhirnya datang untuk menjemput anak-anaknya di perusahaan, tapi anak-anak tidak mau pergi. Mereka sangat senang karena bisa melihat Brontosaurus, pemilik perusahaan, PK, dan hal-hal keren lainnya. Lee Han Ju mengira anak-anak pasti melihatnya di TV. Han Byeol menyangkalnya, kalau mereka benar-benar melihatnya langsung. Mereka juga melihat seorang kakak perempuan yang matanya bisa keluar.


Jin Seon Mi mencoba membujuk anak-anak agar mau pulang, tapi anak-anak tetap tidak mau. Lee Han Ju mencoba menakut-nakuti mereka kalau perusahaan ini sangat menakutkan. Han Byeol tidak mau, ia bilang ia mau menikah dengan Son O Gong. Jin Seon Mi langsung menganggap serius perkataan Han Byeol. Ia memarahi Han Byeol dan mengatakan kepadanya bahwa dia seharusnya tidak menikah dengan Son O Gong, karena dia harus menikah dengan orang yang ditakdirkan, dan orang itu adalah orang lain. Han Byeol tidak boleh menikah dengan Son O Gong.

Lee Han Ju langsung menegur Jin Seon Mi kenapa ia mengatakan pada anak-anak untuk jangan menikah dengan cara menakutkan seperti itu. Lee Han Ju mengatakan bahkan ia sebagai ayahnya juga menentang pernikahan itu. Lee Han Ju lalu mengajak anak-anaknya pergi. Kali ini anak-anak menurut dan mau pulang bersama Lee Han Ju.


Jin Seon Mi sedang di kamarnya memikirkan kata-kata Son O Gong yang membolehkannya menikah dengan Son O Gong berapa kalipun. Jin Seon Mi mengambil Saryeong dan memandanginya. Ia bergumam, “Jodoh yang ditakdirkan, apakah itu memang benar?”


Woo Ma Wang mengatakan kepada Son O Gong bahwa salah satu Saryeong telah menghilang. Cucu pemilik toko umum telah menghilangkannya. Itu adalah bel yang digunakan malaikat maut. Bel itu bisa memberitahukan takdir yang buruk. Woo Ma Wang mengatakan kalau sampai bel itu jatuh ke tangan manusia, itu akan berbahaya. Kalau Woo Ma Wang berhasil menemukannya, itu bisa menambah poinnya juga.
“Jadi apakah karena itu, kau meminta bantuan Sam Jang untuk menemukannya?” Sindir Son O Gong.
Woo Ma Wang dengan canggung menjawab sindiran Son O Gong, “Aku? Untuk menemukan itu, aku sudah menyuruh Sekretaris Ma, kok.”
“Jangan menyuruh Sam Jang untuk melakukan hal menyebalkan seperti itu!” perintah Son O Gong.
“Baiklah aku mengerti!” kata Woo Ma Wang, sewot.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW DRAMA KOREA BLACK: Tragedi Keserakahan Manusia

MENYUSUN MISTERI ALUR HITAM DRAMA KOREA BLACK

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 7 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 10 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 1 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 5 PART 2

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 6 PART 2