SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 7 PART 3



Jin Seon Mi mendapat telepon dari Lee Han Ju.
“CEO, kenapa kau baru mengangkat teleponmu sekarang?” tanya Lee Han Ju di telepon, “temanmu dari tadi menunggumu.”
“Teman?” tanya Jin Seon Mi, heran.
“Dia bilang dia teman masa kecilmu.”
“Aku tidak punya teman masa kecil.”
“Sebentar ya, aku akan memberikan teleponnya pada orang itu,” kata Lee Han Ju. Ia lalu menyerahkan handphone-nya pada Sutradara.


Sutradara menyapa Jin Seon Mi di telepon saat Jin Seon Mi melihat lelaki yang dicintai oleh putri duyung ada di hadapannya. Jin Seon Mi langsung menutup teleponnya tanpa sempat bertegur sapa dengan sutradara.

Jin Seon Mi segera berlari ke ruang perpustakaan. Di sana, ia menemukan putri duyung menatap ke arahnya. Tangan putri duyung memegang tanduk yang tadi diberikan Son O Gong. Putri duyung menitikkan air matanya saat ia menatap Jin Seon Mi.


”Aku sudah memberikan tanduk itu pada putri duyung. Sekarang tepatilah janjimu,” kata Son O Gong pada pangeran gurita.
“Apa maksudmu? Tanduk? Jadi kau tidak mengembalikannya ke laut?” tanya Woo Ma Wang, terkejut.
“Dia memang sudah tidak bisa lagi kembali ke laut,” kata Son O Gong.
“Apa sebenarnya yang sedang kalian berdua lakukan? Hah? Apa yang terjadi dengan putri duyung itu?” tanya Woo Ma Wang lagi.

Pangeran gurita menjelaskan kalau cinta putri duyung adalah cinta tak bersyarat, hingga dia rela mengorbankan segalanya demi cintanya. Dia memberikan segalanya pada manusia egois, tapi dia malah dibuang olehnya. Karena itulah, pangeran gurita datang untuk menyampaikan tanduk yang akan menikam jantung manusia pengkhianat itu.

“Kau bajingan! Kau memanfaatkanku untuk mecelakai manusia?” bentak Woo Ma Wang pada pangeran gurita.
“Kau tak perlu marah! Putri duyung itu tak bisa mencelakai manusia itu,” kata Son O Gong.
“Apa maksudmu?” tanya Woo Ma Wang.
“Aku kan sudah bilang putri duyung itu tak bisa lagi kembali ke laut,” jawab Son O Gong.


Lelaki yang dicintai oleh putri duyung masuk ke gudang perpustakaan. Ia membuka sebuah body bag di ruangan itu. Tubuh putri duyung ada di dalam body bag itu. Lelaki itu mencoba untuk membuka body bag itu secara keseluruhan, namun betapa terkejutnya ia saat melihat bagian bawah wanita yang dalam body bag itu ternyata berekor. Ia langsung buru-buru pergi dari sana karena ketakutan.

Son O Gong mengatakan pada Woo Ma Wang, kalau putri duyung sudah mati.


Lelaki yang dicintai putri duyung itu mencoba melarikan diri dari gudang, namun Jin Seon Mi segera  menghadangnya.
“Siapa kau?” tanya lelaki itu.
“Kau telah membunuh wanita itu, kan?”
“Itu apa? Apa wanita itu bukan manusia?”
“Dia adalah putri duyung,” jawab Jin Seon Mi.
“Duyung? Tak heran, dia selalu patuh padaku. Jadi dia bukan manusia?” Lelaki itu kemudian tertawa, “kalau begitu aku bukanlah seorang pembunuh.”
“Putri duyung akan menghukummu. Putri duyung yang memamafkan semuanya dan berubah menjadi gelembung hanyalah ada dalam dongeng yang dibuat oleh manusia,” kata Jin Seon Mi.


Putri duyung lalu muncul dari balik punggung Jin Seon Mi. Ia menancapkan tanduk yang diberikan Son O Gong tepat di jantung lelaki itu, hingga membuat lelaki itu merintih kesakitan.
“Tanduk itu akan selalu tertancap di jantungmu dan selamanya akan memberikan rasa sakit padamu,” kata Jin Seon Mi.
Tanduk yang menancap di dada lelaki itu lalu menghilang dan meresap ke dalam jantung lelaki itu.
Jin Seon Mi mengatakan pada putri duyung kalau dia bisa kembali ke laut sekarang. Putri duyung seketika lalu berubah menjadi air dan menghilang. Lelaki yang dicintai putri duyung sekarang telah berubah menjadi seperti orang yang telah kehilangan akal sehatnya.


Tetua Soo Bo Ri mengatakan pada Woo Ma Wang, karena pangeran gurita tidak membunuh manusia, maka itu tidak akan menjadi masalah yang besar.
“Bahkan jika itu akan menjadi masalah, tolong abaikan saja! Bajingan monyet itu mencoba mendapatkan Shingiryu tanpa memberitahukanku,” kata Woo Ma Wang.
“Dewa Agung... setelah ia melihat putri duyung yang dikhianati manusia, dia pasti kehilangan nafsu untuk minum.”
“Bisakah bajingan itu kehilangan selera minum, karena merasa bersalah pada putri duyung?”
“Bajingan itu... ia pasti akan teringat kembali dengan kejadian yang sudah lama terjadi.”
“Kejadian lama? Ah... Son O Gong juga pernah dimanfaatkan dan dikhianati manusia.”
“Bajingan arogan itu telah menerima hukuman dengan dikurung di Gunung Marmer dan tersiksa selama 1.000 tahun di dalamnya,” kata Tetua Soo Bo Ri.


Jin Seon Mi datang ke bar-nya Ha Seon Nyeo. Son O Gong ternyata juga ada di dalam bar itu. Ha Seon Nyeo lalu mendesak Jin Seon Mi untuk duduk. Jin Seon Mi pun duduk bergabung dengan meja Son O Gong.

Jin Seon Mi bertanya pada Son O Gong mengapa dia tidak berbagi kebenaran kisah putri duyung dengannya. Apa Son O Gong pikir dia akan menghentikan putri duyung untuk membalas dendam.


"Ya, karena manusia egois dan tidak dapat dipercaya," kata So O Gong,
“Son O Gong, sebelumnya kau pernah bertanya, kan? apakah kau dan putri duyung sama-sama menyedihkan? Kau berbeda. Kau sama sekali tidak menyedihkan. Karena aku suka bersamamu. Bahkan jika itu palsu, aku bersyukur atas cintamu, dan aku menyukainya. Aku sungguh-sungguh.”

Son O Gong mengatakan kalau lelaki yang dicintai putri duyung mungkin juga akan mengatakan hal yang sama pada awalnya. Jin Seon Mi setuju dengan perkataan Son O Gong dan mengatakan bahwa Jin Seon Mi juga mungkin bisa berubah pikiran nantinya. Jika Jin Seon Mi akhirnya mengkhianati Son O Gong, Son O Gong bisa menusuknya.

Son O Gong mengatakan bahwa dia tidak bisa membiarkan Jin Seon Mi mati. Karena hal itulah, Jin Seon Mi menawarkan untuk melepas gelang Geum Gang Go, sehingga Son O Gong bisa menusuknya tanpa rasa sakit. Son O Gong mengulurkan tangannya dan meminta Jin Seon Mi untuk membuat kontrak.

“Apa harus sampai membuat kontrak segala?” tanya Jin Seon Mi.
“Ya. Mengapa? Kau ingin seperti orang yang bisa dipercaya, tapi tidak mau mengambil tanggung jawab? Itu licik!”
“Bukan begitu. Maksudku ini sangat membebani. Kita seharusnya tidak boleh membiarkan penikaman itu sampai terjadi. Aku hanya bilang untuk berjaga-jaga saja. Hanya berjaga-jaga.”

Son O Gong lalu bertanya pada Jin Seon Mi, “Jika kau bisa mewujudkan kejadian palsu seolah menjadi nyata, apa yang akan kau lakukan?” 

Jin Seon Mi bilang dia ingin bertemu dengan seseorang yang tidak bisa dia temui, yaitu neneknya. Jin Seon Mi ingin kembali pada saat ia masih kecil dan bertemu neneknya.

Ha Seon Nyeo tiba-tiba datang membawakan segelas wiski kesukaan Jin Seon Mi. Jin Seon Mi meminta maaf pada Son O Gong, karena ia malah minum sendiri. Son O Gong mengatakan ia tak perlu minta maaf, toh Son O Gong sebentar lagi bisa menikmatinya. Son O Gong jadi punya ide untuk meminum wiski dengan memanfaatkan shingiryu nanti.


Sutradara yang menyukai Jin Seon Mi telah menunggu Jin Seon Mi selama berjam-jam, hingga akhirnya ia menyerah. Walaupun ia kecewa tak bisa bertemu Jin Seon Mi, ia merasa menemukan Jin Seon Mi jauh lebih bahagia baginya daripada kekecewaannya  yang tak bisa bertemu Jin Seon Mi hari ini. 

Sutradara bertanya pada Lee Han Ju apakah Jin Seon Mi sudah punya pacar. Lee Han Ju sejenak memikirkan Son O Gong, tapi ia ingat saat Son O Gong mengusirnya dari rumah Jin Seon Mi dengan kasar. Lee Han Ju kemudian berkata “tidak,” Jin Seon Mi tidak punya pacar.


Woo Ma Wang memberitahu pangeran gurita yang ada dalam diri Alice kalau dia datang untuk menyakiti manusia, maka Woo Ma Wang tidak akan membiarkannya lolos. Woo Ma Wang mendesak pangeran gurita untuk kembali ke laut.


Woo Ma Wang lalu memanggil Ma Ji Young untuk membawakan aquarium ke dalam ruangannya. Ma Ji Young mengatakan pada pangeran gurita untuk keluar dari tubuh Alice dan masuk ke aquarium itu. Ma Ji Young selanjutnya akan mengantarnya ke laut timur dengan selamat.


Pangeran gurita beralasan ia tidak mau, karena airnya kotor. Woo Ma Wang menyuruh Ma Ji Young untuk mengganti air aquarium itu.
“Walau begitu,  aku tak akan kembali!” kata pangeran gurita.
”Kenapa lagi? Kenapa? Kenapa? Kenapa?” tanya Woo Ma Wang, kesal.

Pangeran gurita mengatakan dia tidak bisa kembali karena ayahnya pasti akan membunuhnya. Tanduk yang digunakan untuk menikam manusia pengkhianat itu adalah harta karun Istana Naga dan juga dia sudah mencuri Shingiryu. Pangeran gurita lebih memilih berhutang pada Woo Ma Wang daripada harus kembali ke laut.

Setelah pangeran gurita pergi dari ruangan itu, Ma Ji Young menawarkan untuk membunuh pangeran gurita pada Woo Ma Wang, tapi Woo Ma Wang tak mengizinkannya. Bagaimanapun pangeran gurita adalah anak Raja Naga dan dia juga sebagai Alice harus syuting iklan. Woo Ma Wang menyuruh Ma Ji Young untuk menyerahkan pangeran gurita pada PK untuk menjaganya sementara waktu.

Ma Ji Young bisa memahami kalau bos-nya saat ini pasti sedang kesal, karena masalah pangeran gurita. “Apa Anda merasa kesal? Haruskah aku melaporkan beberapa kabar baik?” tanya Ma Ji Young yang berusaha menghibur Woo Ma Wang.
“Apa itu?”
“Cinta antara Sam Jang dengan orang yang Anda rencanakan telah dimulai.”
“Bagaimana bisa?”


Ma Ji Young lalu membisikkan sesuatu pada Woo Ma Wang hingga membuat Woo Ma Wang bahagia mendengarnya.


Son O Gong dengan bangga memamerkan botolnya yang berisi air mata putri duyung. Sa O Jeong memberinya ucapan selamat, karena Son O Gong telah berhasil membalaskan dendam putri duyung dan mendapatkan Shingiryu. Sementara itu, Bu Ja menunjukkan pada Son O Gong rolet minuman yang ia buat untuk membantu Son O Gong memilih apa yang ingin diminumnya.


Bu Ja memutar rolet saat Son O Gong melempar anak panah. Panah Son O Gong berhasil menancap pada minuman wiski sebagai pilihannya. Son O Gong senang sekali, karena berhasil mendapatkan wiski. Sa O Jeong kemudian menawarkan untuk menyiapkan makanan yang cocok disantap dengan wiski.


Malam itu, Jin Seon Mi keluar dari kamarnya untuk minum. Jin Seon Mi shock saat melihat orang yang sedang duduk di hadapannya, di ruang tamu rumahnya.
“Nenek?” tanya Jin Seon Mi.
Nenek menoleh ke arah Jin Seon Mi dan tersenyum padanya, “Seon Mi-ah.”


Jin Seon Mi tiba-tiba kembali menjadi seperti saat ia masih kecil. Jin Seon Mi segera menghampiri nenek dan memeluknya.
“Aku merindukanmu, nenek,” kata Jin Seon Mi.
“Kau merindukan nenek? Nenek juga merindukanmu, anak anjing cantikku.”


Sementara itu, Son O Gong hanya bisa memandangi makanan yang telah disiapkan Sa O Jeong untuk ia makan bersama wiski. Son O Gong yang sebelumnya bersuka cita bisa meminum wiski bersama makanan buatan Sa O Jeong, sekarang pada kenyataannya Son O Gong malah memakan makanan itu hanya dengan ditemani segelas air putih saja. Son O Gong bergumam pada dirinya sendiri kalau ia ingin sekali minum alkohol.


Jin Seon Mi tidur di sofa. Dalam tidurnya, ia bermimpi indah dan memanggil-manggil nama neneknya. Botol Shingiryu milik Son O Gong ada di atas meja dekat sofa Jin Seon Mi tertidur. Warna botol itu semakin memudar dan lama-kelamaan isinya menjadi habis. (Son O Gong ternyata memberikan Shingiryu itu pada Jin Seon Mi, jadi Jin Seon Mi lah yang bisa merasakan ilusi dari Shingiryu itu, sehingga ia bisa bertemu neneknya sesuai harapannya. O Gong ini sweet banget, ih)


Keesokan paginya, Jin Seon Mi terlihat sangat senang saat dia tiba di tempat kerja. Dia menceritakan pada Lee Han Ju soal mimpinya semalam. Dalam mimpinya, ia bertemu dengan neneknya yang serasa nyata baginya. Lee Han Ju mengatakan kalau mimpi itu pasti pertanda keberuntungan bagi Jin Seon Mi. Lee Han Ju menyuruh Jin Seon Mi untuk membeli tiket lotere.

“Ah, benar. CEO, kau bukanlah orang yang sedang membutuhkan uang dari lotere. Ah... apa pria itu adalah loterenya?”
“Pria itu?” tanya Jin Seon Mi.


Dan pria yang ditanyakan Jin Seon Mi itu adalah sutradara yang sekarang sedang berada di toko buku. Sutradara memilih buku cerita anak-anak yang berjudul, “Where the wild things are”. Saat itu, sutradara melihat seorang anak kecil sedang kesulitan mengambil buku di tempat yang tinggi. Sutradara lalu membantu anak itu untuk mengambil buku yang diinginkannya.


Jin Seon Mi melihat foto-foto yang ditinggalkan sutradara untuknya. Ia menemukan sebuah note bergambar yang terselip di antara foto-foto itu. Dalam note itu terlukis seorang pemuda dan seorang gadis yang berjongkok di bawah sebuah payung. Dalam note itu juga tertulis, "Apa kau ingat aku?"


Jin Seon Mi jadi teringat saat ia meringkuk bersama seorang anak laki-laki di sudut ruangan di bawah payung kuningnya. Saat itu, Jin Seon Mi menutup mulut anak laki-laki itu ketika anak laki-laki itu mencoba akan berbicara padanya.

Jin Seon Mi tersenyum mengingat kenangan itu sekarang. Ia mengingat laki-laki itu sebagai oppa yang menyukainya. Lee Han Ju lalu mengatakan kalau dia sudah bilang pada laki-laki itu bahwa Jin Seon Mi tidak punya pacar.


PK menunjukkan kepada Bu Ja video tariannya yang dia upload ke akun media sosialnya. PK sudah menekan tombol suka dan karena itu banyak orang yang kemudian ikut menyukai video Bu Ja. Bu Ja bertanya sambil mengucek-ngucek matanya saat melihat video itu, apakah banyak orang yang menontonnya dan menuliskan komentarnya juga di videonya.

PK langsung panik dan bertanya, “Kenapa? Kau tidak bisa melihat dengan baik?”
“Ya. Sepertinya tubuhku membusuk sedikit demi sedikit,” jawab Bu Ja.

PK lalu menawarkan untuk membacakan komentar-komentar di video itu untuknya. PK mengatakan akan lebih baik jika ada komentar dari seseorang yang mengenal Bu Ja. Bu Ja setuju, jika saja ia punya ibu, ayah, atau adik. Jika saja ia punya keluarga, ia ingin bertemu mereka.


Di rumah sakit, seorang wanita paruh baya terbaring di samping foto dirinya dengan Bu Ja dan selebaran yang mencarinya. Ruangan itu diawasi oleh dua orang pria yang sebelumnya akan mengubur Bu Ja.


Orang itu melaporkan melalui telepon bahwa keluarga satu-satunya Jung Se Ra (nama asli Bu Ja saat masih hidup) adalah ibunya. Ibunya bahkan sampai pingsan saat mencoba menemukan putrinya. Jadi, jika Ibunya meninggal, tidak ada yang akan mencari Jung Se Ra lagi. Dan... orang yang menerima telepon dari dua orang pengubur Bu Ja itu ternyata adalah Kang Dae Sung.


Sementara itu, Bu Ja mengatakan pada PK bahwa dia ingin bertemu orang yang menunggunya sebelum dia sepenuhnya membusuk dan lenyap.


Dua pria pengubur Bu Ja tak sengaja menemukan video yang diunggah PK dan mengenal Bu Ja sebagai gadis yang mereka dulu akan kuburkan. “Benar... apakah dia masih hidup?” pikir pria itu.


Ma Ji Young tengah sibuk mengawasi persiapan untuk makan malam spesial mereka di rumah Woo Ma Wang. 


Sementara itu, Woo Ma Wang menjelaskan pada Son O Gong soal tamu yang akan dia undang malam ini. Son O Gong merasa ia sama sekali tak penasaran dengannya. Tapi, Woo Ma Wang merasa mungkin beberapa saat lagi Son O Gong akan menanyakan orang itu langsung padanya.

“Memangnya siapa orang itu?” tanya Son O Gong.
“Orang yang sangat spesial bagi Sam Jang. Aku menyiapkan ini untukmu.”


Sutradara melihat Jin Seon Mi akan masuk ke rumah Woo Ma Wang. Ia lalu cepat-cepat mengejar Jin Seon Mi.


“Cinta pertama?” tanya Son O Gong, kaget.
“Benar. Gadis kecil yang membawa payung adalah Sam Jang. Kau juga ingat, bukan? Dia bilang dia sudah mencintainya sejak saat itu,” jawab Woo Ma Wang.
“Itu kan sudah lama. Apa saat mereka bertemu lagi, mereka akan saling mengenali?”
“Mereka sudah bertemu dan saling mengenali. Mereka bertemu satu sama lain seperti takdir. Dan hari ini mereka akan reuni di sini. Jadi drama hari ini, ditulis Woo Hwi, diproduseri Woo Hwi, aktor utamanya Jin Seon Mi, Jonathan (nama si sutradara ternyata), dan juga... kau. Bagaimana? Kau sedang pura-pura baik-baik saja, padahal kau khawatir, kan?” kata Woo Ma Wang sambil tertawa. Son O Gong mencoba untuk bersikap tenang dan tidak terpengaruh dengan ucapan Woo Ma Wang.


Bel pintu berbunyi. Ma Ji Young membuka pintu dan mempersilahkan Jin Seon Mi masuk. Sesaat kemudian Jonathan bergegas masuk dengan buru-buru untuk mengejar Jin Seon Mi.

“Oh, Sam Jang! Sam Jang! Sam Jang!” seru Woo Ma Wang pada Son O Gong sambil menunjuk ke arah Jin Seon Mi. Son O Gong bangkit dari tempat duduknya untuk menyambut Jin Seon Mi, tapi kemudian Jonathan menghampiri Jin Seon Mi, sehingga membuat Son O Gong urung mendekati Jin Seon Mi.


“Seon Mi! Apa kau ingat aku?” tanya Jonathan sambil mengulurkan tangannya pada Jin Seon Mi. Jin Seon Mi membalas uluran tangan Jonathan. Son O Gong menatap mereka dengan tatapan tajam. Sementara itu Woo Ma Wang mengoyang-goyangkan badannya dengan bahagia di kursinya.

Jonathan memeluk Jin Seon Mi dengan hangat. Mereka bertukar basa-basi. Woo Ma Wang mengejek Son O Gong, “Sekarang kau pasti merasa gila, kan?”
"Drama gila yang terjadi sekarang adalah apa yang telah kau tulis," kata Son O Gong, "apa yang aku lakukan sekarang adalah salahmu." Son O Gong lalu menghampiri Jin Seon Mi dan Jonathan.

Woo Ma Wang kebingungan dengan maksud perkataan Son O Gong barusan. Woo Ma Wang menebak-nebak sendiri, tidak mungkin kan, kalau Son O Gong akan membunuh Sam Jang dan Jonathan.


Son O Gong tanpa ragu segera menarik tangan Jin Seon Mi dari genggaman Jonathan. "Apa kau baru saja tiba? Aku senang bertemu denganmu," kata Son O Gong pada Jin Seon Mi. Son O Gong lalu memeluk Jin Seon Mi dengan erat dan menciumnya setelah berkata, ia merindukan Jin Seon Mi.


Mata Jonathan melebar melihat wanita yang disukainya dicium oleh orang lain. Ma Ji Young juga terkejut saat melihatnya. Ia melirik ke arah Woo Ma Wang seolah mengatakan bagaimana bisa rencana mereka jadi begini. Sementara itu, Woo Ma Wang yang tak kalah terkejut, berteriak pada Son O Gong, ”Gilaaaa!!!!”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW DRAMA KOREA BLACK: Tragedi Keserakahan Manusia

MENYUSUN MISTERI ALUR HITAM DRAMA KOREA BLACK

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 7 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 10 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 1 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 5 PART 2

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 9 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 6 PART 2