SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 4 PART 2




Saat membuka kulkas, Woo Ma Wang terkejut melihat seorang gadis ada di dalam kulkasnya. Gadis itu menyapa Woo Ma Wang dengan polos.
“Kau siapa?” tanya Woo Ma Wang.
“Aku? Aku sendiri tidak tahu siapa diriku? Aku hanya mengikuti O Gong Oppa.”
“O Gong Oppa?”



Tiba-tiba PK datang memberitahu gadis itu untuk tidak memanggil Son O Gong dengan sebutan oppa, karena jabatan dia terlalu tinggi untuk dipanggil oppa, harusnya dipanggil Son O Gong nim. PK lah yang harusnya dipanggil oppa. Gadis itu tidak mau menurut, ia lebih suka O Gong oppa, karena terdengar jauh lebih baik.

Woo Ma Wang lalu bertanya pada PK siapa gadis yang bilang menyukai O Gong oppa ini. PK mengatakan kalau gadis ini adalah mayat yang kerasukan. Dia adalah zombie yang kemarin mencari Sam Jang. Son O Gong membawa zombie ini ke rumah dan menyuruh PK menahannya di rumah. Tapi karena zombie ini bau, jadi PK memasukkannya ke dalam kulkas. Si gadis zombie memerintahkan PK untuk menutup pintu kulkas, karena udara dinginnya bisa hilang. PK menurutinya dan menyuruh gadis zombie beristirahat.

PK lalu meminta Woo Ma Wang untuk tidak mempedulikan keberadaan gadis zombie yang tinggal di dalam kulkas ini. Woo Ma Wang kesal, bagaimana bisa ia tidak peduli, ini kan kulkas miliknya. Woo Ma Wang lalu membuka pintu kulkas. Tapi kemudian Woo Ma Wang mengeluh karena bau dari tubuh zombie. Woo Ma Wang menyuruh gadis zombie untuk keluar dan bicara dengannya.


Gadis zombie mulai bercerita pada Woo Ma Wang dan PK, kalau ia tiba-tiba terbangun di sebuah pegunungan. Beberapa ahjussi mencoba menguburnya. Ia tidak ingat apapun. PK merasa prihatin, pasti otak gadis zombie juga sudah ikut membusuk. Woo Ma Wang bertanya, kenapa gadis zombie bisa mencari Sam Jang. Gadis zombie juga tidak tahu. Ia hanya memikirkan untuk pergi ke suatu tempat. Dan entah kenapa ia bisa menemukan Jin Seon Mi.


PK berkomentar kalau O Gong hyungnim berpikir, gadis ini terbangun karena darah Sam Jang. Jadi, untuk sementara waktu mereka harus menahannya di rumah ini. Woo Ma Wang tidak suka, karena itu akan membuat rumahnya jadi bau mayat. Pantas saja sejak pagi rumahnya tiba-tiba menjadi bau. PK berdalih, kalau mereka tak punya pilihan lain, karena mereka tidak bisa membiarkannya tinggal bersama Sam Jang.

PK kemudian memberitahukan bahwa otak, penglihatan, dan suara gadis zombie bertambah bagus, setelah ia diberi makan beberapa batu cincin milik Woo Ma Wang yang penuh dengan kekuatan hidup manusia. Woo Ma Wang mengeluh seharusnya PK tidak memberikan makanan yang sangat berharga seperti itu kepada seorang zombie. PK membela diri, O Gong hyungnimlah yang menyuruhnya memberikannya. 

Woo Ma Wang mulai ngomel-ngomel kalau Son O Gong pasti sengaja melakukan ini semua untuk membuatnya kesal. Padahal Son O Gong sudah tahu ia tidak suka kotor dan bau, tapi Son O Gong malah membawa hal-hal yang tidak disukainya ke rumahnya. PK meralat ucapan Woo Ma Wang dan mengingatkannya kalau rumah ini bukan rumah Woo Ma Wang lagi, tapi rumah O Gong hyungnim. Woo Ma Wang melotot ke arah PK, hingga membuat PK ketakutan. PK buru-buru pamit dengan alasan punya jadwal syuting.


Woo Ma Wang berkomentar, kalau gadis zombie sangat bau. Gadis zombie meminta maaf karena tubuhnya sangat bau, kalau begitu ia akan kembali ke dalam kulkas. Woo Ma Wang langsung melarangnya dengan keras. Ia menyuruh gadis zombie keluar saja. Tapi Woo Ma Wang bingung bagaimana cara membawa gadis zombie ini keluar. Gadis zombie mengatakan kalau kemarin ia datang dengan cara dimasukkan ke dalam tas besar. Hal itu membuat Woo Ma Wang punya ide.


Woo Ma Wang memasukan gadis zombie ke dalam tas dan dengan susah payah ia membawa tas itu ke mobilnya. Pak Satpam melihat Woo Ma Wang kesulitan membawa tasnya. Ia menawarkan diri untuk membantu. Pak Satpam tiba-tiba mencium bau tidak sedap dari dalam tas Woo Ma Wang. Woo Ma Wang lalu beralasan kalau bau itu adalah bau tubuhnya.


Pak Satpam mencoba memahami bau badan Woo Ma Wang dengan tetap menawarkan diri untuk membantu Woo Ma Wang. Ia terus memaksa untuk membantu, meski Woo Ma Wang menolaknya. Woo Ma Wang akhirnya mengusir Pak Satpam dengan mendekatkan tubuhnya sambil mengepak-ngepakkan tangannya ke arah Pak Satpam agar bau tubuhnya menyebar dan Pak Satpam pergi dari sana. (Hahaha tingkah si om ini emang selalu ada-ada saja. Haduh).


Woo Ma Wang ternyata membawa gadis zombie ke Lucifer Entertainment. Woo Mang menyuruh Ma Ji Young mengurus orang yang ada dalam tas besar itu.
"Haruskah aku membunuhnya?" tanya Ma Ji Young sambil menahan nafas karena tak kuat menahan bau yang berasal dari dalam tas Woo Ma Wang.
"Dia sudah mati." 
"Haruskah aku membuangnya?"
"Jika kau membuangnya, mungkin dia akan merangkak keluar dan berkeliaran. Dia hidup karena darah Sam Jang. Jadi, bawa dia pada Sam Jang!"


Pada akhirnya, PK lah yang bertugas membawa zombie kembali ke Sam Jang. PK menelepon Jin Seon Mi untuk keluar dari kantornya, karena ia sedang menunggu Jin Seon Mi. Lee Han Ju melihat Jin Seon Mi mengobrol dengan PK di luar kantor.


Lee Han Ju lalu menanyakan pada Jin Seon Mi begitu Jin Seon Mi kembali ke kantornya. Apa benar orang yang sedang mengobrol dengan Jin Seon Mi tadi adalah PK. Jin Seon Mi membenarkannya. Sekarang ia juga akan pergi bersama PK. Ia menyerahkan semua pekerjaanya sekarang pada Lee Han Ju. Lee Han Ju mengatakan agar Jin Seon Mi tak perlu khawatir dengan hal itu. Ia sebenarnya masih tak percaya Jin Seon Mi bisa membuat acara dengan PK.


Di dalam van PK, PK mengatakan pada Jin Seon Mi karena gadis zombie ini dihidupkan kembali dengan darahnya. Jadi, Jin Seon Mi harus menjadi orang yang membakar dan menyingkirkannya. Jin Seon Mi tak habis pikir kenapa PK mengatakan hal mengerikan seperti di depan supirnya sendiri. PK menyuruh Jin Seon Mi tak perlu khawatir karena supirnya juga berasal dari bangsanya.

Jin Seon Mi lalu menanyakan soal gadis zombie itu pada PK. Ia ikut merasa prihatin, karena gadis itu tidak tahu bagaimana dia meninggal dan tidak akan pernah ditemukan

Jin Seon Mi meminta pada PK apakah mereka tidak bisa membiarkannya hidup sampai mereka mengetahui nama gadis zombie itu. PK mengingatkan kalau gadis itu adalah zombie. Ia bisa berubah menjadi roh jahat. Jadi Jin Seon Mi harus segera menyingkirkannya. Dan juga gadis zombie ini sangat bau. 

Jin Seon Mi memohon, sebelum dia menjadi roh jahat, mereka harus menemukan identitasnya. Jika tidak berhasil barulah mereka menyingkirkannya. PK lalu berpikir dalam hatinya, apakah ini akan menjadi kesempatan baik untuknya? (maksudnya kesempatan memakan Sam Jang kali, ya?)


PK membawa Jin Seon Mi dan gadis zombie pada Jenderal Es untuk meminta tolong padanya agar membekukan gadis zombie supaya ia tidak bau busuk. PK mengenalkan Jenderal Es pada Jin Seon Mi. Jenderal Es mengatakan bahwa ia sudah banyak mendengar tentang Jin Seon Mi dari Dewa Agung Son O Gong. 

PK lalu memerintahkan pada Jenderal Es untuk tidak membuat gadis zombie membeku seluruhnya. Tidak apa jika dia masih bisa bergerak. Ia mengusulkan, bagaimana kalau memberikannya efek dingin yang setara dengan dingin pada kulkas kimchi saja. Jenderal Es setuju dengan ide PK.


Setelah gadis zombie diberikan energi dingin oleh Jenderal es, PK sekarang membawa Jin Seon Mi dan gadis zombie pada adiknya Jenderal Es untuk meminta bantuan me-make over zombie. PK mengenalkan adiknya Jenderal Es, Kaisar Langit (Oh, namanya Kaisar Langit. Baru tau sekarang) pada Jin Seon Mi. 

Kaisar Langit awalnya mengira Jin Seon Mi yang akan di-make over karena riasannya terlihat kurang bagus. PK memberi tahu Kaisar Langit kalau orang yang akan di-make over adalah gadis zombie agar dia tidak terlihat seperti orang mati, bukan Jin Seon Mi. Kaisar Langit meminta maaf karena telah salah sangka.



Saat Kaisar Langit pergi untuk me-make over gadis zombie, Jin Seon Mi berkomentar bukankah orang yang ada di hadapannya barusan adalah orang yang sama dengan orang yang tadi di kedai es (Hahaha sama awalnya saya juga pikir itu orang yang sama dengan jenderal es. Udah salah sangka aja kalau jenderal es malam jadi perempuan. Kalau aktor yang meraninnya sih pasti orang sama)

PK menjelaskan pada Jin Seon Mi, mereka itu berbeda. Mereka adalah dua jiwa satu tubuh. Jenderal Es adalah priaKaisar Langit adalah wanita. Mereka adalah saudara.


Tak lama, Kaisar Langit keluar bersama gadis zombie yang sekarang terlihat lebih cantik setelah di-make over. Ia sudah tidak terlihat seperti orang mati lagi. Jin Seon Mi dan PK memujinya. 



Gadis zombie membungkuk berterima kasih, sehingga membuat bola matanya keluar. Kaisar Langit mengajak gadis zombie kembali lagi ke tempat make over, ia akan membantu memperbaiki matanya.


Jin Seon Mi lalu memperlihatkan handuk yang dibawa gadis zombie pada PK. Ia sudah memerintahkan Sa O Jeong untuk mencari tahu asal dari handuk itu. Handuk ini berasal dari Hotel Kingdom (Kingdom? ini bukan Kingdomnya papa Jo Gap Su di Witch's Court, kan?) dan hanya anggota klub olahraga di sana saja yang bisa mendapatkan handuk itu.


Sa O Jeong memberitahukan lewat telpon pada Jin Seon Mi, ia akan membantunya untuk mendapatkan akses masuk ke hotel Kingdom itu.


Jin Seon Mi, PK, dan gadis zombie kini berada di Hotel Kingdom. PK menyerahkan buku daftar anggota klub olahraga Kingdom pada Jin Seon Mi. PK menebak kalau gadis zombie pasti kaya, karena bisa jadi anggota klub olahraga di Kingdom. Gadis zombie senang dipanggil kaya (Bu Ja) oleh PK. 

Karena PK ada schedule lain, ia minta maaf tidak bisa menemani mereka. Ia menyerahkan semuanya pada Jin Seon Mi untuk mengurus gadis zombie itu. Ia menyuruh Jin Seon Mi untuk tidak lupa menyimpan nomor telponnya juga.


Gadis zombie menanyakan, apakah mulai sekarang ia akan dipanggil Bu Ja. Jin Seon Mi membenarkan sampai ia menemukan namanya, ia akan dipanggil Bu Ja. 



Dua orang (tersangka) pembunuh Bu Ja ternyata ada di sana. Mereka saling berpapasan, namun tidak saling mengenali satu sama lain.


Jin Seon Mi menanyakan tentang keanggotan Bu Ja di klub olahraga Kingdom pada salah satu instruktur di sana. Namun instruktur itu menyangkalnya, tidak ada anggota yang berwajah seperti Bu Ja di klub olahraga Kingdom itu. Jin Seon Mi bingung bagaimana Bu Ja bisa mendapatkan handuk itu, jika dia bukan anggota klub ini. 


Jin Seon Mi menyuruh Bu Ja untuk tinggal dulu saja di sana, barangkali nanti ada orang lewat yang mengenali Bu Ja. Bu Ja menuruti perintah Jin Seon Mi. Tapi, Bu Ja malah berbuat ceroboh dengan menjatuhkan barbel hingga mengenai kakinya sendiri. Jin Seon Mi yang khawatir dengan keadaan Bu Ja, menyuruh Bu Ja duduk saja di ruang istirahat. 



Saat itu Alice juga datang ke ruang istirahat di klub olahraga Kingdom. Ia berbicara di telpon dengan temannya dan membangga-banggakan kalau ia berhasil menjaga berat badan tetap stabil, walau ia banyak makan. 

Jin Seon Mi melihat Alice diikuti oleh makhluk mengerikan yang sedang menyedot makanan dalam tubuh Alice. Jin Seon Mi bertanya-tanya makhluk apa yang barusan dilihatnya? Bu Ja bertanya memangnya apa yang dilihat Jin Seon Mi. 

Ah, Jin Seon Mi menyadari Bu Ja pasti tidak bisa melihat makhluk itu, kan? (Oh, jadi waktu itu Bu Ja juga tidak lihat roh anak kecil yabg dikasih makan Jin Seon Mi dong). Jin Seon Mi lalu menyuruh Bu Ja untuk tetap tinggal di sana, ia akan menemui orang tadi (Alice).


Jin Seon Mi hendak mendekati Alice, namun ia ragu karena takut dengan makhluk yang ada di dekat Alice. Haruskah ia memanggil Son O Gong. Pikir Jin Seon Mi. Jin Seon Mi akhirnya memutuskan untuk memanggil Son O Gong. Namun belum sempat ia meneriakan namanya, tiba-tiba seseorang datang berteriak dan mengatakan ada seorang wanita mati di ruang istirahat. Jin Seon Mi langsung berpikir kalau itu pasti Bu Ja. 



Rupanya saat Bu Ja tertidur, orang yang tadi berteriak menyapa Bu Ja. Ia mengira Bu Ja mati, karena Bu Ja tertidur seperti orang yang tidak bernafas. 

Jin Seon Mi segera berlari ke tempat Bu Ja dan mengajaknya kabur sebelum orang-orang datang dan menemukan Bu Ja di sana.


Sa O Jeong menemui Son O Gong di rumah barunya untuk memberikan selamat padanya. Son O Gong menyuruh Sa O Jeong untuk sering-sering datang ke rumahnya, karena Woo Ma Wang tidak akan mengawasinya mulai sekarang. 

Walau begitu, Woo Ma Wang akan tetap tinggal di rumah itu. Ia tidak punya tempat untuk pergi, jadi Son O Gong mengijinkannya untuk tetap tinggal di rumah itu. Son O Gong lalu dengan seenaknya menyuruh Sa O Jeong menggantungkan mantelnya di patung kerbau milik Woo Ma Wang. (Sebenarnya scene ini tidak lucu, tapi entah kenapa pengen tertawa pas Son O Gong nyuruh Sa O Jeong gantungin mantelnya di patungnya  Woo Ma Wang. Rasanya pengen jitak kepala Son O Gong. Abisnya nyebelin banget. Hahaha)



Di dalam rumah, PK ternyata sudah datang dari tadi untuk mengucapkan selamat atas rumah barunya Son O Gong. Sa O Jeong menyapa PK. Ia lalu meminta ijin untuk meghidangkan makanan sendiri untuk mereka makan, karena sekarang rumah ini sudah jadi milik Son O Gong, jadi ia merasa lebih nyaman untuk melakukan sesuatu di rumah itu. 



Saat mereka bertiga mengobrol, PK dan Sa O Jeong mendapatkan pesan di chat group dari Jin Seon Mi untuk menjemput gadis zombie di depan rumah Son O Gong. PK menyuruh Sa O Jeong untuk membalas chat-nya kalau PK akan menjemput zombie itu. Son O Gong yang tak tahu apa-apa kebingungan melihat PK dan Sa O Jeong sibuk dengan chat.



Son O Gong bertanya pada Sa O Jeong setelah PK pergi menuju depan rumah, "Memangnya apa itu? Siapa itu?" 

Sa O Jeong lalu menjelaskan, kalau barusan Sam Jang mengirim pesan, ia menyuruh menjemput zombie yang sudah ada di depan rumah. Son O Gong heran Sa O Jeong bisa saling kirim chat dengan Jin Seon Mi. Ia lebih heran lagi kenapa PK juga mendapatkan chat itu. Sa O Jeong menjelaskan kembali, kalau chat itu dikirim lewat chat group. Sam Jang membuat chat group untuk membicarakan zombie bersama-sama.

"Hanya kalian betiga?" tanya Son O Gong.
"Jenderal Es dan Kaisar Langit juga bergabung dalam chat group."
"Anjing dan sapi sembarangan juga ikut disertakan rupanya," kata Son O Gong kesal.
Sa O Jeong menimpali, "Tidak ada sapi, tapi ada seekor anjing."



Son O Gong kaget Ma Ji Young juga ternyata ikut dalam chat group. Son O Gong kesal, karena kalau anjing ikut disertakan, itu berarti sama saja sapi (Woo Ma Wang) juga ikut disertakan. Sa O Jeong memberikan pengertian pada Son O Gong kalau mereka perlu berdiskusi tentang bagaimana mengurus gadis zombie itu, sehingga mereka membuat chat group.

Sa O Jeong menawarkan apa ia juga harus mengundang Son O Gong dalam chat group itu. Son O Gong menolak, kenapa juga ia harus bergabung dengan chat group menyebalkan itu. "Aku ini Dewa Agung. Jadi, jangan pernah berpikir untuk mengundangku!" kata Son O Gong.



PK kembali ke dalam rumah bersama Bu Ja. Sa O Jeong bertanya ke mana Sam Jang. Bukankah tadi zombie bersama Sam Jang.
"Dia sudah pergi," jawab PK. PK lalu menyuruh Bu Ja untuk duduk.

Sa O Jeong menyarankan pada Son O Gong bukankah seharusnya Son O Gong menemui Sam Jang. Son O Gong tidak mau kenapa juga ia harus menemuinya. Ia tak punya urusan dengannya.



PK menanyakan pendapat Son O Gong tentang penampilan zombie sekarang. Ia sudah melakukan beberapa hal untuk mengubah zombie atas permintaan Sam Jang. Bu Ja berterima kasih, berkat mereka ia jadi tidak bau lagi. PK lalu menanyakan pendapat Sa O Jeong bukankah nama yang diberikannya pada zombie sangat bagus.
"Iya. Itu nama yang sangat menarik," jawab Sa O Jeong.
Bu Ja berterima kasih kembali pada mereka karena telah memberikannya nama juga. 

Son O Gong yang tidak tahu nama zombie bertanya, "Memangnya apa nama yang diberikan pada zombie?"
"Aku sudah mengatakannya tadi di chat group," jawab PK.
"Ah, hyungnim tidak masuk dalam chat group," Sa O Jeong menjelaskannya untuk PK.
"Apa? Ah, Sam Jang rupanya tidak mengundang O Gong hyungnim? Hyungnim, haruskah aku mengundangmu?"



Son O Gong menggebrak meja karena kesal, "Berani-beraninya kau mau mengundangku! Jangan undang aku! Kalau kau mengundangku, kau akan mati!"
PK speechless dengan ancaman Son O Gong. 

Ponsel PK dan Sa O Jeong berbunyi kembali. Ada pesan baru lagi di chat group mereka. Tapi mereka tidak berani membukanya sampai Son O Gong bilang mereka tak perlu mempedulikannya dan cek saja ponsel mereka. "Cepat!"



PK tertawa begitu melihat pesan di chat group-nya. Hal itu membuat Son O Gong jadi kesal. PK berhenti tertawa saat Son O Gong menatapnya dengan tajam. PK menjelaskan kalau Kaisar Langit mengirim candaan yang sangat lucu. "Iya kan, Sa O Jeong?" PK mencari pembelaan dari Sa O Jeong. Sa O Jeong malah meminta PK untuk diam saja. Son O Gong makin kesal. Ia lalu pergi ke kamarnya.



Di kamarnya, Son O Gong mengecek ponselnya. Son O Gong kecewa, karena tidak ada undangan chat group di ponselnya.
"Ini tak bisa dipercaya, bagaimana bisa semua orang masuk chat group, sementara aku tidak?" gerutu Son O Gong. (Cie, ada yang ngambek ga diajakin nih)



Son O Gong melemparkan ponselnya. Ia lalu meringkuk di tempat tidurnya. "Aku bahkan tidak merasa gelisah seperti ini, saat diusir dari surga. Semua ini gara-gara chat group sialan itu."



Jin Seon Mi sedang mencari tahu soal kematian akibat anoreksia di internet. Dua orang gadis yang merupakan anggota klub olahraga di Kingdom sudah meninggal, karena anoreksia. Jin Seon Mi berpikir, kalau makhluk yang dilihatnya tadi pasti sangat berbahaya. Apakah ia harus pergi lagi ke sana. Tapi, kalau pergi sendiri sangat menakutkan. Jin Seon Mi lalu menatap boneka Son Yuk Gong.



Keesokan harinya, Jin Seon Mi menyerahkan foto dan tanda tangan PK pada Lee Han Ju  untuk diberikan pada anaknya yang merupakan fans PK.
"Terima kasih, CEO. Putriku sangat mencintai PK," kata Lee Han Ju
"Kalau kau butuh sesuatu yang lain, bilang saja padaku!"
"Kalau begitu, saat Anda melakukan acara dengan PK, bisakah putriku juga ikut dengan Anda untuk menonton?"
"Kalau soal itu aku minta maaf. Itu sesuatu yang tidak bisa dipublikasikan."
"Kurasa itu pasti sebuah acara istimewa yang hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menontonnya."
"Ya. ini sangat spesial."



Lee Han Ju lalu pergi setelah mendengar jawaban Jin Seon Mi. Ia menjatuhkan foto-foto gadis sexy. Jin Seon Mi melihatnya dan mengenali gadis itu adalah gadis yang ia lihat sedang diikuti makhluk menyeramkan di klub olahraga Kingdom.



Alice bertemu dengan Ma Ji Young untuk menandatangani kontrak dengan Lucifer Entertainment. Alice mengungkapkan ia merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Lucifer Entertainment. Ma Ji Young lalu mengomentari bentuk tubuh Alice yang sangat kurus, apa ia tidak menderita semacam gangguan makan. Alice mengatakan, meski ia makan banyak, berat badannya tidak bertambah juga. 

Ma Ji Young tak percaya dan menuduh Alice pasti minum obat-obatan atau melakukan operasi untuk menjaga berat badannya. Alice membantah tuduhan Ma Ji Young. Sebenarnya ia mendapat tato diet dari temannya, mungkin itu cuma masalah psikologis, tapi berat badannya benar-benar tidak bertambah.



Setelah pertemuan dengan Alice selesai, Ma Ji Young melaporkan pada Woo Ma Wang dan Jin Seon Mi tentang hasil pengamatannya terhadap makhluk yang ada di dekat Alice saat ia berbicara dengan Alice tadi.

"Seperti kata Sam Jang, makhluk itu adalah pelahap. Ia hidup dari tato dalam tubuhnya," kata Ma Ji Young.
"Kalau begitu, kita hanya perlu menyingkirkan tatonya," pikir Jin Seon Mi.
Woo Ma Wang menjelaskan, "Masalahnya, bukan hanya gadis ini saja yang berada dalam bahaya. Pasti ada roh jahat yang menyebarkan makhluk pelahap dengan membuat tato itu. Jika kita tidak menyingkirkannya, makhluk pelahap itu akan terus menyebar."
"Jadi kita perlu menemukan roh jahat yang sedang menggambar tato itu?" tanya Jin Seon Mi
"Mulai sekarang itu akan menjadi tugas Sam Jang untuk menemukannya."
"Aku sendiri?"

"Roh jahat itu hanya mendekati orang modern yang ia tentukan dan memiliki keinginan kuat untuk tidak mau menambah berat badan. Kita tidak memiliki keinginan itu, jadi roh jahat itu tidak akan mendekati kita," kata Ma Ji Young.

"Jadi bagaimana kalau Sam Jang yang melakukannya?" usul Woo Ma Wang.
"Aku juga tidak memiliki keinginan seperti itu," kata Jin Seon Mi
"Kenapa kau jadi seperti ini?" tanya Woo Ma Wang.
"Aku hanya berpikir, demi kesehatan aku tidak boleh kehilangan berat badanku."
"Eh, Hey! Apa kau sedang becanda? Apa kau akan terus seperti ini?" tanya Woo Ma Wang lagi.
"Baiklah." Jin Seon Mi akhirnya menyetujuinya.



Di rumahnya, Son O Gong mengeluh karena ia merasa kedinginan.
"AC? Siapa yang menyalakan AC di tengah musim dingin seperti ini? Apa kau?" tanya Son O Gong pada Bu Ja. 

Bu Ja beralasan kalau rumah ini sangat panas. Jenderal Es menyuruhnya untuk tinggal di mode dingin agar tubuhnya tidak membusuk.

"Memangnya rumahku ini kulkas tempat menyimpan kimchi? Aku tidak bisa tahan dengan hawa dingin, jadi cepat nyalakan lagi penghangat ruangannya dan matikan AC-nya!" Son O Gong segera merebut remote AC dari Bu Ja dan segera mematikan AC-nya.



"Lalu bagaimana denganku? Aku pasti akan segera membusuk dan bau," Bu Ja merasa sedih karenanya.
"Kalau begitu masuk saja ke kulkas, jadi kau akan baik-baik saja. Hey, kau seharusnya tinggal di peti mati, tapi aku membiarkanmu tinggal di kulkas rumahku. Itu adalah kehidupan yang mewah bagimu."
"Ya," jawab Bu Ja. Bu Ja akan pergi ke kulkas dan mengambil ponselnya. 



Son O Gong lalu menanyakan darimana ia mendapat ponsel itu.
"Sa O Jeong-nim memberikannya untukku," jawab Bu Ja.
"Wah, selama hidupku aku belum pernah melihat zombie semewah dirimu."
"Aku bukan zombie biasa. Aku punya nama."
"Aku tidak ingin tahu nama yang mereka berikan padamu."



Saat itu ponsel Bu Ja berbunyi. Ia memeriksanya.
"Semua orang ada di tempat Kaisar Langit," gumam Bu Ja.
"Semua orang? Apa itu? Apa kau juga ikut gabung di chat group?"
"Ya."
Son O Gong menghela nafas kesal. Ponsel Bu Ja terus berbunyi. "Hey, kenapa berisik sekali? Cepat balas chat-nya di kulkas sana!"
"Sam Jang eonni bilang, ia akan menangkap roh jahat," kata Bu Ja.
"Apa? Sendirian?"



Ponsel Bu Ja berbunyi kembali. Son O Gong merebut ponsel Bu Ja dan mengeceknya.
"Apa kau akan menemui eonni?" tanya Bu Ja.
"Tidak. Aku bahkan tidak mendapat undangan chat group." 
"Apa namamu Bu Ja?" tanya Son O Gong kemudian setelah melihat isi percakapan mereka di chat group.
"Ya. Karena aku memiliki darah eonni, jadi aku akan mengambil nama belakang eonni. Sehingga, nama lengkapku menjadi Jin Bu Ja."

"Kau itu keturunanku, karena aku yang memberikanmu hidup. Akulah yang mengirim darah Sam Jang terbang ke arahmu."
"Aku sudah dengar. Eonni memanggil Son O Gong-nim di gunung dan itu yang membuatku terbangun dari kematian. Jadi aku bukan Jin Bu Ja, tapi harusnya Son Bu Ja?"
Son O Gong memikirkan sejenak nama Son Bu Ja, "Tidak. Kau tetap Jin Bu Ja saja," kata Son O Gong.
"Terima kasih. Bagaimanapun, bagiku eonni sangat istimewa. Karena itu, aku lebih suka dipanggil Jin Bu Ja."
"Hey, itu karena aku tidak suka mendengar nama Son Bu Ja. Aigoo, Sam Jang pasti senang sekali karena memiliki Jin Bu Ja di sisinya."
"Tapi Anda paling istimewa bagi eonni."
"Sudahlah! Aku bahkan tidak diundang ke chat group."



"Baginya, aku hanya dalam chat group. Tapi, Anda punya jalur langsung nomor satu dengannya," kata Bu Ja sambil menunjuk gelang Geum Gang Go di tangan Son O Gong, "bukankah itu yang menghubungkan Anda langsung dengannya kapanpun dia memanggil Anda?"



Son O Gong tersenyum senang mendengar perkataan Bu Ja. "Oh, kau benar juga. Tak ada alasan mengundangku ke chat group, karena kita memiliki ikatan khusus."
Bu Ja lalu melaporkan kalau Jin Seon Mi sekarang pergi ke klub.
"Klub?"
Son O Gong tentu saja langsung pergi mengikuti Jin Seon Mi ke klub.


Bersambung ke Sinopsis Hwayugi Episode 4 Part 3






Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW DRAMA KOREA BLACK: Tragedi Keserakahan Manusia

MENYUSUN MISTERI ALUR HITAM DRAMA KOREA BLACK

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 7 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 10 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 1 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 5 PART 2

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 9 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 6 PART 2