SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 8 PART 3



Woo Ma Wang akan membersihkan patung sapinya saat Son O Gong tiba-tiba pulang ke rumah sambil membawa barang belanjaan.
“Ma Wang, kau pulang lebih awal ternyata,” sapa Son O Gong begitu sampai ke rumah.
“Benar, aku pulang lebih awal untuk mencuci patung Sapi ku yang kau rusak. Lebih baik kau berdoa ini bisa dibersihkan atau kau akan mati."

Son O Gong lalu meletakkan barang-barang belanjaanya di lantai. Woo Ma Wang bertanya, apa semua itu.
“Ini perlengkapan membersihkannya. Aku membeli semuanya tapi tidak tahu mana yang paling ampuh,” jawab Son O Gong.
“Itu semua perlengkapan untuk membersihkan ini?” tanya Woo Ma Wang.
“Ada pembersih, bahkan pemoles. Menurut pegawai Supermarket, jika kau mengeringkannya dengan baik menggunakan kain kering, produk itu bahkan bisa membuatnya anti air.”


Woo Ma Wang meremehkannya, darah bahkan tidak bisa merembes pada patung sapinya. Tahan air hanya omong kosong. Woo Ma Wang lalu memeriksa barang belanjaan Son O Gong. ia mengambil pembersih yang dibeli Son O Gong dan berkomentar, “Ini beli satu gratis satu.”
“Ya,” jawab Son O Gong dengan lesu sambil pergi menuju ruang tamu.


Woo Ma Wang pun pergi mengikuti Son O Gong dan bertanya pada Son O Gong, apa ia sengaja pergi ke Supermarket untuk membeli produk pembersih patung sapinya. Son O Gong menjawab, ia membelinya selagi mengikuti Sam Jang.
“Sam Jang? Ah, untuk menangkap Dokchi? Kau bertemu dia?” tanya Woo Ma Wang.
“Dia tidak bertemu Dokchi, tapi bertemu laki-laki.”
Woo Ma Wang langsung antusias mendengarnya dan pura-pura terkejut, “Oh? Jonathan? Oh, mereka berdua pasti pergi kencan dengan belanja di Supermarket. Kau menyaksikan semuanya?”
“Ya,” jawab Son O Gong, lesu.
“Ah, kenapa kau mengikuti mereka hanya untuk menonton sesuatu yang menjengkelkan untukmu?"
"Sam Jang benar-benar keterlaluan. Dia mengataiku di belakang bersama pria itu,” kata Son O Gong.
“Lalu?” tanya Woo Ma Wang, kepo.
“Tentu saja aku menakutinya! Aku mengatakan akan memakan dia.”

Woo Ma Wang geleng-geleng kepala setelah mendengarnya, “Ckckckck!”. Melihat ekspresi Woo Ma Wang yang buruk seperti itu, Son O Gong lalu bertanya, “Apa seharusnya aku tidak mengatakannya?” Woo Ma Wang menghela nafasnya.

“Bahkan aku mengatakan kepadanya sudah membuang semua bumbu, lalu kenapa dia masih saja marah?” curhat Son O Gong.
“Son O Gong, pernahkah kau mengkhawatirkan yang akan terjadi begitu Geum Gang Go dilepas?” tanya Woo Ma Wang.
“Kenapa aku harus mengkhawatirkannya? Segalanya akan menjadi baik saat benda ini lepas.”
Woo Ma Wang mengangguk mendengarnya, “Aigoo, segalanya akan baik untukmu, kan? Tapi sepertinya, baginya itu sesuatu yang buruk.”
Son O Gong bergumam pada dirinya sendiri, “Mungkinkah dia khawatir aku sungguh akan memakan dia saat Geumganggo lepas?”


Jin Seon Mi sedang galau di bar-nya Ha Seon Nyeo. Ia terus menghitung biji-bijian sambil bertanya-tanya apakah Son O Gong tidak sedikitpun menyukainya, sedikit menyukainya, atau tidak menyukainya.
“Jika Geumganggo sudah dilepas, dia akan menyukaiku, dia tidak akan menyukaiku, dia akan menyukaiku, dia tidak akan menyukaiku.”


Lelaki yang sebelumnya sudah terpengaruh oleh dokchi di halte bus, kini sedang asyik kepo pada instagramnya Jin Seon Mi. Ia ditegur oleh teman kerjanya, karena terus-terusan main handphone padahal sedang jam kerja. Namun, lelaki itu tak mempedulikan teguran rekan kerjanya itu. Ia malah tambah asyik memainkan handphone-nya.

Lelaki itu mengomentari foto-foto Jin Seon Mi di instagram, “Aigoo, segala yang dia punya keluaran merk ternama dan dia berteman dengan para selebriti?”
Saat melihat foto Jin Seon Mi, ia melihat akun Lee Han Ju yang memberikan tanda like pada foto Jin Seon Mi. ia lalu membuka akun Lee Han Ju dan mulai kepo.
“Aigoo, lelaki yang bahkan tidak ada bagus-bagusnya bisa menikah dan memiliki dua anak? Dan dia bahagia? Ugh, aku tidak tahan melihatnya,” keluhnya.


Iblis dokchi mulai beraksi lagi mempengaruhi lelaki itu, “Hancurkan dia! Hancurkan semuanya! Hancurkan total mereka!” Lelaki itu pun lalu menuliskan komentar pada akun Lee Han Ju, “Ayah terburuk yang pernah kulihat.”


Lee Han Ju sedang di supermarket saat ia mendapatkan notifikasi telah mendapatkan komentar di akun instagramnya. Ia terkejut saat melihat komentar yang baru masuk itu, "Ayah terburuk? Kenapa aku disebut ayah terburuk?”


Komentar-komentar buruk terus masuk ke akun instagram milik Lee Han Ju, hingga membuatnya sedih dan menangis di kantornya seorang diri dalam kegelapan. Lampu kantor tiba-tiba menyala. Seseorang datang menghampirinya.

“Sekretaris Son!” panggil Lee Han Ju.                        
“Ada apa? Kenapa kau menangis?” tanya Son O Gong.
Lee Han Ju langsung memeluk Son O Gong sambil terus menangis. Sementara Son O Gong terus bertanya kebingungan sambil berusaha melepaskan pelukannya, “Apa? Kenapa? Apa-apaan? Hei!”


Son O Gong lalu diam-diam memarahi Son Yuk Gong yang ada di belakang Lee han Ju, karena malah melaporkan hal tidak penting ini padanya sampai ia jadi datang ke kantor Jin Seon Mi sekarang.
“Baiklah. Baiklah. Aku hanya terkejut. Lepaskan. Lepaskan!” kata Son O Gong pada Lee Han Ju.


Setelah Lee Han Ju merasa agak tenang, ia mulai curhat pada Son O Gong kalau ia mendadak mendapatkan banyak komentar jahat.
“Mereka bilang aku terlalu miskin, lalu kenapa memiliki dua anak? Han Byeol kami... Mereka bilang aku mencoba mengeksploitasi Han Byeol dengan menjadikannya selebriti. Aku sungguh tidak pernah berpikir seperti itu. Han Byeol hanya sangat cantik. Aku ingin mengunggah saat dia bernyanyi,” cerita Lee Han Ju sambil menangis tersedu-sedu.
“Mulut beracun itu menancapkan taringnya di dekatmu sekarang,” kata Son O Gong.
“Mereka akan terus berkata begitu tentangku, jadi aku sungguh merasa seperti sampah.”

Son O Gong lalu menepuk pundak Lee Han Ju untuk memberikan semangat. “Sadarkan dirimu! Huh! Apa kau sampah?” tanya Son O Gong.
Lee Han Ju menggeleng.
“Jangan goyah gara-gara komentar seperti itu! Aku akan pergi dan merobek-robek mulut mereka untukmu. cukup 'kan?” tanya Son O Gong.
Lee Han Ju mengangguk.
“Jangan menangis lagi!” perintah Son O Gong.


Woo Ma Wang berbicara dengan Jin Seon Mi di Lucifer Entertainment.
“Kau melewati banyak kesulitan karena Son O Gong, 'kan? Aku memintamu datang ke sini karena ada yang ingin kukatakan kepadamu yang akan membuatmu yakin. Ada sesuatu tentang Geum Gang Go yang Sam Jang belum sadari,” kata Woo Ma Wang.
“Apa itu?” tanya Jin Seon Mi.
“Geum Gang Go akan menghilang dengan sendirinya ketika tugasmu sudah selesai. Ini adalah permasalahan yang Kahyangan, aku, dan Dewa Agung telah sepakati tentangmu, agar kau dapat mempercayainya. Dan juga, tidak ada yang perlu kau khawatirkan soal Son O Gong ketika Geum Gang Go terlepas. Begitu kau telah menyelesaikan tugasmu, kau tidak lagi menjadi Sam Jang. Jadi, tidak ada alasan baginya memakanmu. Son O Gong tidak akan lagi memiliki ketertarikan sedikitpun kepadamu.”
“Aku mengerti. Segalanya sudah direncanakan berjalan seperti itu.”
“Kau merasa tenang sekarang?” tanya Woo Ma Wang
“Ya, syukurlah,” jawab Jin Seon Mi dengan wajah sedih. Woo Ma Wang bisa menangkap kesedihan di wajah Jin Seon Mi itu.


Ma Ji Young mendatangi Woo Ma Wang, saat Jin Seon Mi pamit pergi dengan wajah sedihnya. Ma Ji Young berkomentar kalau Sam Jang tidak terlihat lega maupun bahagia. Woo Ma Wang memberitahu Ma Ji Young kalau ketakutan Sam Jang bukanlah dijadikan makanan. Perasaan yang akan ikut menghilang ketika Geum Gang Go lepas itulah yang dia takutkan.


Saat Jin Seon Mi sendirian, ia bergumam sambil menitikkan air mata kalau semuanya akan berjalan seperti yang diceritakan Woo Ma Wang. Itu sangat melegakan baginya.


Malam itu, lelaki yang kerasukan dokchi masih di tempat kerjanya sambil terus-terusan main handphone. Rekan kerjanya menegurnya, “Kau tidak pulang? Masih sibuk main ponsel?”
“DIAAAM!” teriak lelaki yang kerasukan dokchi itu dengan penuh amarah. Kardus-kardus dari atas lemari seketika berjatuhan hampir menimpa rekan kerjanya. Rekan kerjanya ketakutan dan lalu kabur dari sana.


Son O Gong datang sambil membawa tongkat ke tempat itu untuk memburu dokchi. Son O Gong memukulkan tongkatnya ke lantai hingga membuat lampu-lampu di tempat itu seketika mati. Lelaki yang sedang asyik main handphone itu menjadi terganggu saat lampu tiba-tiba mati.
“Aku tahu kau di sini. Jangan buang tenaga dan keluar sajalah!” kata Son O Gong.
Dokchi itu bersuara, “Jangan ikut campur dan enyahlah! Jika kau mengusikku, aku akan mulai bicara buruk tentangmu.”
“Hei, aku tidak takut sedikitpun dengan ocehanmu,” kata Son O Gong.
“Bahkan meski segala yang kukatakan menjadi kenyataan?” tanya dokchi.
“Mulut berbisa milikmu itu tidak ada manfaatnya dan terus membuat masalah, jadi aku akan membuatnya benar-benar tidak diperlukan.”


Son O Gong akhirnya menemukan tumpukan kardus yang tadi dijatuhkan lelaki yang kerasukan dokchi dengan teriakannya. Son O Gong segera meruntuhkan tumpukan kardus itu dan menemukan lelaki yang kerasukan dokchi sedang berdiri di balik tumpukan kardus itu.
“Ternyata kau di sini. Semua ada di dalam sana, 'kan?” tanya Son O Gong sambil menunjuk handphone lelaki itu.
“Letakkan selagi aku bicara baik-baik kepadamu!” perintah Son O Gong.
“Aku hanya memiliki mulutku. Tentu saja, aku bukan apa-apa dibandingkan Dewa Agung,” kata dokchi dalam tubuh lelaki itu sambil meletakkan handphone-nya. Dokchi pun keluar dari tubuh lelaki itu.


Son O Gong bersiap akan menghancurkan handphone itu sebelum dokchi membisikinya, “Son O Gong akan mati di tangan Sam Jang. Kau akan dibunuh oleh wanita itu. Kau akan mati. Wanita itu akan membunuhmu. Son O Gong akan dibunuh oleh wanita itu.”


Saat itu, Jin Seon Mi datang ke tempat itu. Dokchi lalu berkata, “Itu dia. Wanita yang akan membunuhmu. Wanita itu akan membunuhmu. Sudah kubilang, kau akan dibunuh oleh wanita itu. Son O Gong akan mati di tangan Sam Jang.” 

Son O Gong terdiam sejenak memikirkan kata-kata Dokchi dan memandang ke arah Jin Seon Mi, tapi ia sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan dokchi itu, ia segera menghancurkan handphone itu di hadapan Jin Seon Mi.


“Kau baik-baik saja?” tanya Jin Seon Mi pada Son O Gong.
“Benda itu adalah tempat Iblis jahat yang menyerang Lee Han Ju berada, 'kan? Tampaknya, dia mengatakan sesuatu kepadamu. Apa yang dia katakan?” tanya Jin Seon Mi lagi
Son O gong hanya diam saja.

“Ada apa? Apa yang dia katakan sampai membuatmu seperti ini?” tanya Jin Seon Mi, khawatir.
“Dia mengatakan kau menyukaiku,” jawab Son O Gong, berbohong.
“Omong kosong! Kau tahu kalau Dokchi hanya mengatakan kebohongan, 'kan? Itu tidak benar sama sekali.”
“Tidak benar sama sekali?” tanya Son O Gong.
“Tentu saja. Tidak benar sama sekali. Kau tidak boleh percaya sedikitpun kepada Dokchi.”
“Baiklah. Kalau begitu, aku tidak akan mempercayainya. Dia bilang kau akan membunuhku. Sekarang saat memikirkannya, kau satu-satunya di dunia ini yang dapat membunuhku. Karena jika kau menyuruhku mati, aku akan patuh.”
“Aku tidak akan pernah mengizinkannya. Itu tidak akan pernah terjadi,” kata Jin Seon Mi.
“Jangan pernah melakukannya. Dan juga, jangan meninggalkanku sendirian. Jangan meninggalkanku untuk pergi kepada pria lain. Jika kau melakukannya sekali lagi, mungkin aku akan mati.” (kok, sedih ya)
“Aku mengerti. Selama kau memakainya, jantungmu akan terasa sakit karenanya.”
“Jangan marah ataupun membenciku! Aku sungguh-sungguh merasa sakit karenanya,” kata Son O Gong.
“Baiklah, aku mengerti. Aku tidak akan melakukannya.”


“Aku mencintaimu, Jin Seon Mi.”
“Aku tahu. Terima kasih.”


Berita soal skandal PK dan Alice akhirnya dirilis.
[Dispatch] "Kelahiran dari Pasangan Bintang Top di Tahun Baru Alice-PK", "PK-Alice di dalam mobil merah penuh cinta", "PK-Alice dalam mobil merah penuh cinta, Berhasil atau gagal?"


“Skandal pertama tahun ini adalah antara Babi dan Gurita. Para manusia pasti tidak akan pernah menduganya,” kata Ma Ji Young pada Woo Ma Wang.
“Karena tidak menduganya maka mereka ramai membicarakannya. Tanpa mata, tanpa telinga, mereka jadi seperti Dokchi yang mengoceh tanpa tahu apa-apa dan kemudian membuat mereka semakin berani dalam menulis komentar jahat.Skandal melibatkan para selebriti akan menyeruak sendiri bahkan meski kau menggosipkannya tanpa mengetahui kebenaran di baliknya, tapi Iblis jahat seperti Dokchi turut campur dalam masalah-masalah penting di dunia manusia, hal itulah yang menjadi masalah serius,” terang Woo Ma Wang.

Ma Ji Young lalu menimpali, “Jika Iblis jahat seperti itu mengikatkan diri mereka pada seorang tokoh berpengaruh, dunia dapat menjadi sangat kacau.”
“Benar. Negara yang hancur akibat para Iblis jahat mengendalikan pemimpinnya, Aku sudah banyak melihat yang seperti itu,” kata Woo Ma Wang.
Saat itu tanpa mereka sadari mereka berjalan melewati politikus terkenal, Kang Dae Sung, yang sedang melakukan pertemuan dengan koleganya di stasiun TV tempat Woo Ma Wang dan Ma Ji Young berada sekarang.


Bu Ja menelepon Ma Ji Young dan mengatakan kalau baru saja sampai di depan stasiun TV. Ia berterima kasih pada Ma Ji Young, karena sudah memberinya kesempatan melihat hasil rekamannya di stasiun TV.


Di depan stasiun TV, Bu Ja melihat sebuah mobil yang sebelumnya dinaiki oleh pria yang akan menguburnya.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Kang Dae Sung yang merupakan pemilik mobil itu. Bu Ja menoleh pada Kang Dae Sung. Sementara itu, Kang Dae Sung terdiam saat melihat wajah Bu Ja.
“Anda pemilik mobil ini?” tanya Bu Ja balik.
“Ya.”
“Apa mungkin, Anda mengenal saya?” tanya Bu Ja lagi.


Kang Dae Sung tak menjawab. Ingatan saat ia menabrak Bu Ja sampai mati muncul di kepalanya. (ada yang aneh dengan adegan saat flashback kecelakaan Bu Ja. Pas pertama Bu Ja ditabrak posisi tubuhnya miring, tapi pas Kang Dae Sung deketin tubuh Bu Ja, posisi Bu Ja jadi telentang dengan kaki menekuk. Mungkinkah ada cerita dibalik itu? Atau cuma kesalahan adegan yang ga keedit aja? hmm)

“Saya tanya, apa Anda mengenal saya?” tanya Bu Ja lagi.
“Apa kau sendiri mengenalku?” tanya Kang Dae Sung balik.
“Tentu.”


Kang Dae Sung terkesiap mendengarnya.
“Saya melihat Anda muncul di televisi. Anda seseorang yang sangat sukses,” kata Bu Ja, kemudian.
“Terima kasih. Sayangnya, aku tidak mengenalmu.”
“Ah, aku pasti salah mengingat plat nomornya. Karena otakku membusuk. Maafkan saya.” Bu Ja langsung membungkuk dan pamit pergi.
Kang Dae Sung bergumam sendiri, “Apakah terjadi kesalahan?” (Hmm.. orang ini agak mencurigakan nih. Jangan-jangan bener orang ini udah kerasukan roh jahat atau emang pada dasarnya ia monster kaya Son O Gong, Woo Ma Wang, PK, atau Ma Ji Young. Nama yang meranin Kang Dae Sung juga ada dalam jajaran pemeran teratas pemain Hwayugi, bahkan namanya ditulis setelah lima pemain utama, Son O Gong, Woo Ma Wang, Jin Seon Mi, PK, dan Sa O Jeong. Jangan-jangan dia itu villain utamanya yang nantinya jadi musuh terbesar dan terkuat bagi Son O Gong! Cuma dugaan aku aja, sih)


Jin Seon Mi mendatangi cucu pemilik toko yang sedang berjualan lagi. Jin Seon Mi berkomentar, “Kelihatannya, bisnismu sukses. Barang yang kau jual semakin banyak.”
“Ah, Aeryeong penjualannya laris sekali,” kata cucu pemilik toko.
“Kau bilang benda itu digunakan oleh Nenek Kelahiran, 'kan? Bel yang memungkinkan kau mengenali jodohmu.
“Ya.”
“Tapi apa kau diperbolehkan menjualnya pada manusia biasa?” tanya Jin Seon Mi.
“Tentu saja tidak! Itu sebabnya aku menjualnya diam-diam.”
“Sudah kuduga. Benda-benda ini berbahaya. Itu sebabnya, aku mengajak beberapa orang.”
Cucu pemilik toko kebingungan mendengarnya. 


Woo Ma Wang dan Ma Ji Young lalu datang ke tempat itu.


“Kau kan sudah janji padaku. Aish...” cucu pemilik toko langsung membereskan barangnya dan kabur.


“Dasar berandal! Sekretaris Ma, tangkap dia!” perintah Woo Ma Wang.
Ma Ji Young segera mengejar cucu pemilik toko itu sesuai perintah Woo Ma Wang.


Woo Ma Wang berterima kasih pada Jin Seon Mi, karena berkat Jin Seon Mi ia dapat mengetahui tentang hal ini.
“Bukan apa-apa. Aku harus melakukan yang terbaik sampai menyelesaikan tugas sebagai Sam Jang,” kata Jin Seon Mi.
“Tampaknya kau dan Son O Gong sudah berbaikan.”
“Ya, kami sudah berbaikan dan sekarang baik-baik saja. Ketakutanku tentang kejadian setelah Geum Gang Go dilepaskan, aku sudah tidak memikirkannya lagi. Aku merasa tenang sekarang."
“Syukurlah. Kalau begitu, aku permisi dulu,” kata Woo Ma Wang yang langsung pergi meninggalkan Jin Seon Mi.


Saat itu, Jin Seon Mi menemukan Aeryeong warna hitam milik cucu pemilik toko tergeletak di tanah. Ia lalu memungutnya.


Cucu pemilik toko dibawa menghadap pada Tetua Soo Bo Ri oleh Woo Ma Wang. Tetua Soo Bo Ri memarahinya, “Kau bilang, kau menjual barang-barang berharga ini seharga 3,000 Won?” Tetua Soo Bo Ri langsung stres dan memegang kepalanya saat mengetahui hal itu.
“Dan akulah yang menangkapnya. Tolong pastikan untuk memberikan poin tinggi untuk itu,” kata Woo Ma Wang.

“Oh, Tidak ada!” seru cucu pemilik toko tiba-tiba.
“Apa?” Tetua Soo Bo Ri dan Woo Ma Wang sama-sama terkejut.


Jin Seon Mi memandangi Aeryeong hitam yang dipungutnya.
“Ini benda yang akan menunjukkan belahan jiwamu? Aeryeong?” gumam Jin Seon Mi.


“Itu bukan Aeryeong. Tapi bel hitam,” kata cucu pemilik toko pada Tetua Soo Bo Ri.
“Kalau yang warna hitam berarti... Saryeong?”
“Jika itu Saryeong, apakah maksudnya bel yang dipakai oleh Malaikat Kematian?” tanya Woo Ma Wang.
“Benar. Itu bel yang akan memberitahumu ikatan takdir yang sangat mengerikan,” jawab Tetua Soo Bo Ri.
“Katanya, jika kau bertemu dengan takdir mematikanmu, kau akan mendengar Saryeong berbunyi,” kata Woo Ma Wang.


Saat itu, Jin Seon Mi yang sedang berjalan seorang diri, ia mendengar suara lonceng keluar dari dalam Saryeong yang ia anggap adalah Aeryeong. Jin Seon Mi bertanya-tanya kenapa Aeryeong itu bisa tiba-tiba berbunyi. 


Jin Seon Mi lalu mulai berjalan kembali, hingga akhirnya Jin Seon Mi melihat Son O Gong berdiri di hadapannya.


Woo Ma Wang melanjutkan perkataannya pada Tetua Soo Bo Ri, “Seseorang yang harus mati dan yang ditakdirkan membunuhnya, ketika mereka bertemu, maka Saryeong akan berbunyi.” (Oh, NO! Jangan sampai itu terjadi pada Son O Gong dan Jin Seon Mi. Semoga Saryeong itu berbunyi bukan karena Jin Seon Mi ada di dekat Son O Gong. Takutnya, apa yang dikatakan dokchi jadi kenyataan).


Sementara itu, Jin Seon Mi dan Son O Gong masih saling menatap dan tersenyum satu sama lain. (Dan aku sedih melihatnya).


Bersambung ke Sinopsis Hwayugi Episode 9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW DRAMA KOREA BLACK: Tragedi Keserakahan Manusia

MENYUSUN MISTERI ALUR HITAM DRAMA KOREA BLACK

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 7 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 10 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 1 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 5 PART 2

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 9 PART 1

SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 6 PART 2