SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 8 PART 3
Sebelumnya
Sinopsis Hwayugi Episode 8 Part 2
Woo Ma
Wang akan membersihkan patung sapinya saat Son O Gong tiba-tiba pulang ke rumah
sambil membawa barang belanjaan.
“Ma
Wang, kau pulang lebih awal ternyata,” sapa Son O Gong begitu sampai ke rumah.
“Benar,
aku pulang lebih awal untuk mencuci patung Sapi ku yang kau rusak. Lebih baik
kau berdoa ini bisa dibersihkan atau kau akan mati."
Son O Gong lalu meletakkan barang-barang belanjaanya di lantai. Woo Ma Wang bertanya, apa semua itu.
“Ini perlengkapan
membersihkannya. Aku membeli semuanya tapi tidak tahu mana yang paling ampuh,”
jawab Son O Gong.
“Itu semua
perlengkapan untuk membersihkan ini?” tanya Woo Ma Wang.
“Ada
pembersih, bahkan pemoles. Menurut pegawai Supermarket, jika kau mengeringkannya dengan baik menggunakan kain
kering, produk itu bahkan bisa membuatnya anti air.”
Woo Ma
Wang meremehkannya, darah bahkan tidak bisa merembes pada patung sapinya. Tahan
air hanya omong kosong. Woo Ma Wang lalu memeriksa barang belanjaan Son O Gong.
ia mengambil pembersih yang dibeli Son O Gong dan berkomentar, “Ini beli satu
gratis satu.”
“Ya,”
jawab Son O Gong dengan lesu sambil pergi menuju ruang tamu.
Woo Ma
Wang pun pergi mengikuti Son O Gong dan bertanya pada Son O Gong, apa ia
sengaja pergi ke Supermarket untuk membeli produk pembersih patung sapinya. Son
O Gong menjawab, ia membelinya selagi mengikuti Sam Jang.
“Sam
Jang? Ah, untuk menangkap Dokchi? Kau bertemu dia?” tanya Woo Ma Wang.
“Dia
tidak bertemu Dokchi, tapi bertemu laki-laki.”
Woo Ma
Wang langsung antusias mendengarnya dan pura-pura terkejut, “Oh? Jonathan? Oh,
mereka berdua pasti pergi kencan dengan belanja di Supermarket. Kau menyaksikan
semuanya?”
“Ya,”
jawab Son O Gong, lesu.
“Ah,
kenapa kau mengikuti mereka hanya untuk menonton sesuatu yang menjengkelkan
untukmu?"
"Sam Jang benar-benar keterlaluan. Dia mengataiku di belakang bersama pria itu,” kata Son O Gong.
"Sam Jang benar-benar keterlaluan. Dia mengataiku di belakang bersama pria itu,” kata Son O Gong.
“Lalu?” tanya Woo Ma Wang, kepo.
“Tentu
saja aku menakutinya! Aku mengatakan akan memakan dia.”
Woo Ma
Wang geleng-geleng kepala setelah mendengarnya, “Ckckckck!”. Melihat ekspresi
Woo Ma Wang yang buruk seperti itu, Son O Gong lalu bertanya, “Apa seharusnya
aku tidak mengatakannya?” Woo Ma Wang menghela nafasnya.
“Bahkan
aku mengatakan kepadanya sudah membuang semua bumbu, lalu kenapa dia masih saja
marah?” curhat Son O Gong.
“Son O
Gong, pernahkah kau mengkhawatirkan yang akan terjadi begitu Geum Gang Go dilepas?”
tanya Woo Ma Wang.
“Kenapa
aku harus mengkhawatirkannya? Segalanya akan menjadi baik saat benda ini lepas.”
Woo Ma
Wang mengangguk mendengarnya, “Aigoo, segalanya akan baik untukmu, kan? Tapi
sepertinya, baginya itu sesuatu yang buruk.”
Son O
Gong bergumam pada dirinya sendiri, “Mungkinkah dia khawatir aku sungguh akan
memakan dia saat Geumganggo lepas?”
Jin
Seon Mi sedang galau di bar-nya Ha Seon Nyeo. Ia terus menghitung biji-bijian
sambil bertanya-tanya apakah Son O Gong tidak sedikitpun menyukainya, sedikit
menyukainya, atau tidak menyukainya.
“Jika
Geumganggo sudah dilepas, dia akan menyukaiku, dia tidak akan menyukaiku, dia
akan menyukaiku, dia tidak akan menyukaiku.”
Lelaki
yang sebelumnya sudah terpengaruh oleh dokchi di halte bus, kini sedang asyik
kepo pada instagramnya Jin Seon Mi. Ia ditegur oleh teman kerjanya, karena
terus-terusan main handphone padahal
sedang jam kerja. Namun, lelaki itu tak mempedulikan teguran rekan kerjanya
itu. Ia malah tambah asyik memainkan handphone-nya.
Lelaki
itu mengomentari foto-foto Jin Seon Mi di instagram, “Aigoo, segala yang dia
punya keluaran merk ternama dan dia berteman dengan para selebriti?”
Saat
melihat foto Jin Seon Mi, ia melihat akun Lee Han Ju yang memberikan tanda like
pada foto Jin Seon Mi. ia lalu membuka akun Lee Han Ju dan mulai kepo.
“Aigoo,
lelaki yang bahkan tidak ada bagus-bagusnya bisa menikah dan memiliki dua anak?
Dan dia bahagia? Ugh, aku tidak tahan melihatnya,” keluhnya.
Iblis
dokchi mulai beraksi lagi mempengaruhi lelaki itu, “Hancurkan dia! Hancurkan
semuanya! Hancurkan total mereka!” Lelaki
itu pun lalu menuliskan komentar pada akun Lee Han Ju, “Ayah terburuk yang
pernah kulihat.”
Lee Han
Ju sedang di supermarket saat ia mendapatkan notifikasi telah mendapatkan
komentar di akun instagramnya. Ia terkejut saat melihat komentar yang baru
masuk itu, "Ayah terburuk? Kenapa aku disebut ayah terburuk?”
Komentar-komentar
buruk terus masuk ke akun instagram milik Lee Han Ju, hingga membuatnya sedih
dan menangis di kantornya seorang diri dalam kegelapan. Lampu kantor tiba-tiba
menyala. Seseorang datang menghampirinya.
“Sekretaris Son!” panggil Lee Han Ju.
“Ada
apa? Kenapa kau menangis?” tanya Son O Gong.
Lee Han
Ju langsung memeluk Son O Gong sambil terus menangis. Sementara Son O Gong
terus bertanya kebingungan sambil berusaha melepaskan pelukannya, “Apa? Kenapa?
Apa-apaan? Hei!”
Son O
Gong lalu diam-diam memarahi Son Yuk Gong yang ada di belakang Lee han Ju,
karena malah melaporkan hal tidak penting ini padanya sampai ia jadi datang ke
kantor Jin Seon Mi sekarang.
“Baiklah.
Baiklah. Aku hanya terkejut. Lepaskan. Lepaskan!” kata Son O Gong pada Lee Han Ju.
Setelah
Lee Han Ju merasa agak tenang, ia mulai curhat pada Son O Gong kalau ia
mendadak mendapatkan banyak komentar jahat.
“Mereka
bilang aku terlalu miskin, lalu kenapa memiliki dua anak? Han Byeol kami... Mereka
bilang aku mencoba mengeksploitasi Han Byeol dengan menjadikannya selebriti. Aku
sungguh tidak pernah berpikir seperti itu. Han Byeol hanya sangat cantik. Aku
ingin mengunggah saat dia bernyanyi,” cerita Lee Han Ju sambil menangis
tersedu-sedu.
“Mulut
beracun itu menancapkan taringnya di dekatmu sekarang,” kata Son O Gong.
“Mereka
akan terus berkata begitu tentangku, jadi aku sungguh merasa seperti sampah.”
Son O
Gong lalu menepuk pundak Lee Han Ju untuk memberikan semangat. “Sadarkan dirimu!
Huh! Apa kau sampah?” tanya Son O Gong.
Lee Han
Ju menggeleng.
“Jangan
goyah gara-gara komentar seperti itu! Aku akan pergi dan merobek-robek mulut
mereka untukmu. cukup 'kan?” tanya Son O Gong.
Lee Han
Ju mengangguk.
“Jangan
menangis lagi!” perintah Son O Gong.
Woo Ma
Wang berbicara dengan Jin Seon Mi di Lucifer
Entertainment.
“Kau
melewati banyak kesulitan karena Son O Gong, 'kan? Aku memintamu datang ke sini
karena ada yang ingin kukatakan kepadamu yang akan membuatmu yakin. Ada sesuatu
tentang Geum Gang Go yang Sam Jang belum sadari,” kata Woo Ma Wang.
“Apa
itu?” tanya Jin Seon Mi.
“Geum Gang
Go akan menghilang dengan sendirinya ketika tugasmu sudah selesai. Ini adalah
permasalahan yang Kahyangan, aku, dan Dewa
Agung telah sepakati tentangmu, agar kau dapat mempercayainya. Dan juga, tidak
ada yang perlu kau khawatirkan soal Son O Gong ketika Geum Gang Go terlepas. Begitu
kau telah menyelesaikan tugasmu, kau tidak lagi menjadi Sam Jang. Jadi, tidak
ada alasan baginya memakanmu. Son O Gong tidak akan lagi memiliki ketertarikan
sedikitpun kepadamu.”
“Aku
mengerti. Segalanya sudah direncanakan berjalan seperti itu.”
“Kau
merasa tenang sekarang?” tanya Woo Ma Wang
“Ya,
syukurlah,” jawab Jin Seon Mi dengan wajah sedih. Woo Ma Wang bisa menangkap
kesedihan di wajah Jin Seon Mi itu.
Ma Ji
Young mendatangi Woo Ma Wang, saat Jin Seon Mi pamit pergi dengan wajah
sedihnya. Ma Ji Young berkomentar kalau Sam Jang tidak terlihat lega maupun
bahagia. Woo Ma Wang memberitahu Ma Ji Young kalau ketakutan Sam Jang bukanlah
dijadikan makanan. Perasaan yang akan ikut menghilang ketika Geum Gang Go lepas
itulah yang dia takutkan.
Saat
Jin Seon Mi sendirian, ia bergumam sambil menitikkan air mata kalau semuanya
akan berjalan seperti yang diceritakan Woo Ma Wang. Itu sangat melegakan
baginya.
Malam
itu, lelaki yang kerasukan dokchi masih di tempat kerjanya sambil terus-terusan
main handphone. Rekan kerjanya
menegurnya, “Kau tidak pulang? Masih sibuk main ponsel?”
“DIAAAM!”
teriak lelaki yang kerasukan dokchi itu dengan penuh amarah. Kardus-kardus dari
atas lemari seketika berjatuhan hampir menimpa rekan kerjanya. Rekan kerjanya
ketakutan dan lalu kabur dari sana.
Son O
Gong datang sambil membawa tongkat ke tempat itu untuk memburu dokchi. Son O
Gong memukulkan tongkatnya ke lantai hingga membuat lampu-lampu di tempat itu
seketika mati. Lelaki yang sedang asyik main handphone itu menjadi terganggu saat lampu tiba-tiba mati.
“Aku
tahu kau di sini. Jangan buang tenaga dan keluar sajalah!” kata Son O Gong.
Dokchi
itu bersuara, “Jangan ikut campur dan enyahlah! Jika kau mengusikku, aku akan
mulai bicara buruk tentangmu.”
“Hei,
aku tidak takut sedikitpun dengan ocehanmu,” kata Son O Gong.
“Bahkan
meski segala yang kukatakan menjadi kenyataan?” tanya dokchi.
“Mulut
berbisa milikmu itu tidak ada manfaatnya dan terus membuat masalah, jadi aku
akan membuatnya benar-benar tidak diperlukan.”
Son O
Gong akhirnya menemukan tumpukan kardus yang tadi dijatuhkan lelaki yang
kerasukan dokchi dengan teriakannya. Son O Gong segera meruntuhkan tumpukan
kardus itu dan menemukan lelaki yang kerasukan dokchi sedang berdiri di balik
tumpukan kardus itu.
“Ternyata
kau di sini. Semua ada di dalam sana, 'kan?” tanya Son O Gong sambil menunjuk handphone lelaki itu.
“Letakkan
selagi aku bicara baik-baik kepadamu!” perintah Son O Gong.
“Aku
hanya memiliki mulutku. Tentu saja, aku bukan apa-apa dibandingkan Dewa Agung,”
kata dokchi dalam tubuh lelaki itu sambil meletakkan handphone-nya. Dokchi pun keluar dari tubuh lelaki itu.
Son O
Gong bersiap akan menghancurkan handphone
itu sebelum dokchi membisikinya, “Son O Gong akan mati di tangan Sam Jang. Kau
akan dibunuh oleh wanita itu. Kau akan mati. Wanita itu akan membunuhmu. Son O
Gong akan dibunuh oleh wanita itu.”
Saat
itu, Jin Seon Mi datang ke tempat itu. Dokchi lalu berkata, “Itu dia. Wanita
yang akan membunuhmu. Wanita itu akan membunuhmu. Sudah kubilang, kau akan
dibunuh oleh wanita itu. Son O Gong akan mati di tangan Sam Jang.”
Son O Gong terdiam sejenak memikirkan kata-kata Dokchi dan memandang ke arah Jin Seon Mi, tapi ia sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan dokchi itu, ia segera menghancurkan handphone itu di hadapan Jin Seon Mi.
Son O Gong terdiam sejenak memikirkan kata-kata Dokchi dan memandang ke arah Jin Seon Mi, tapi ia sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan dokchi itu, ia segera menghancurkan handphone itu di hadapan Jin Seon Mi.
“Kau
baik-baik saja?” tanya Jin Seon Mi pada Son O Gong.
“Benda
itu adalah tempat Iblis jahat yang menyerang Lee Han Ju berada, 'kan? Tampaknya, dia
mengatakan sesuatu kepadamu. Apa yang dia katakan?” tanya Jin Seon Mi lagi
Son O
gong hanya diam saja.
“Ada
apa? Apa yang dia katakan sampai membuatmu seperti ini?” tanya Jin Seon Mi, khawatir.
“Dia
mengatakan kau menyukaiku,” jawab Son O Gong, berbohong.
“Omong
kosong! Kau tahu kalau Dokchi hanya mengatakan kebohongan, 'kan? Itu tidak
benar sama sekali.”
“Tidak
benar sama sekali?” tanya Son O Gong.
“Tentu
saja. Tidak benar sama sekali. Kau tidak boleh percaya sedikitpun kepada
Dokchi.”
“Baiklah.
Kalau begitu, aku tidak akan mempercayainya. Dia bilang kau akan membunuhku. Sekarang
saat memikirkannya, kau satu-satunya di dunia ini yang dapat membunuhku. Karena
jika kau menyuruhku mati, aku akan patuh.”
“Aku
tidak akan pernah mengizinkannya. Itu tidak akan pernah terjadi,” kata Jin Seon
Mi.
“Jangan
pernah melakukannya. Dan juga, jangan meninggalkanku sendirian. Jangan
meninggalkanku untuk pergi kepada pria lain. Jika kau melakukannya sekali lagi,
mungkin aku akan mati.” (kok, sedih ya)
“Aku
mengerti. Selama kau memakainya, jantungmu akan terasa sakit karenanya.”
“Jangan
marah ataupun membenciku! Aku sungguh-sungguh merasa sakit karenanya,” kata Son O Gong.
“Baiklah,
aku mengerti. Aku tidak akan melakukannya.”
“Aku
mencintaimu, Jin Seon Mi.”
“Aku
tahu. Terima kasih.”
Berita
soal skandal PK dan Alice akhirnya dirilis.
[Dispatch] "Kelahiran dari Pasangan Bintang Top di Tahun Baru Alice-PK", "PK-Alice di dalam mobil merah penuh cinta", "PK-Alice dalam
mobil merah penuh cinta, Berhasil atau gagal?"
“Skandal
pertama tahun ini adalah antara Babi dan Gurita. Para manusia pasti tidak
akan pernah menduganya,” kata Ma Ji Young pada Woo Ma Wang.
“Karena
tidak menduganya maka mereka ramai membicarakannya. Tanpa mata, tanpa telinga,
mereka jadi seperti Dokchi yang mengoceh tanpa tahu apa-apa dan kemudian
membuat mereka semakin berani dalam menulis komentar jahat.Skandal melibatkan
para selebriti akan menyeruak sendiri bahkan meski kau menggosipkannya tanpa mengetahui
kebenaran di baliknya, tapi Iblis jahat seperti Dokchi turut campur dalam
masalah-masalah penting di dunia manusia, hal itulah yang menjadi masalah
serius,” terang Woo Ma Wang.
Ma Ji
Young lalu menimpali, “Jika Iblis jahat seperti itu mengikatkan diri mereka
pada seorang tokoh berpengaruh, dunia dapat menjadi sangat kacau.”
“Benar.
Negara yang hancur akibat para Iblis jahat mengendalikan pemimpinnya, Aku sudah
banyak melihat yang seperti itu,” kata Woo Ma Wang.
Saat
itu tanpa mereka sadari mereka berjalan melewati politikus terkenal, Kang Dae
Sung, yang sedang melakukan pertemuan dengan koleganya di stasiun TV tempat Woo Ma Wang dan Ma Ji Young berada sekarang.
Bu Ja
menelepon Ma Ji Young dan mengatakan kalau baru saja sampai di depan stasiun TV.
Ia berterima kasih pada Ma Ji Young, karena sudah memberinya kesempatan melihat hasil
rekamannya di stasiun TV.
Di
depan stasiun TV, Bu Ja melihat sebuah mobil yang sebelumnya dinaiki oleh pria
yang akan menguburnya.
“Apa
yang kau lakukan?” tanya Kang Dae Sung yang merupakan pemilik mobil itu. Bu Ja
menoleh pada Kang Dae Sung. Sementara itu, Kang Dae Sung terdiam saat
melihat wajah Bu Ja.
“Anda
pemilik mobil ini?” tanya Bu Ja balik.
“Ya.”
“Apa
mungkin, Anda mengenal saya?” tanya Bu Ja lagi.
Kang
Dae Sung tak menjawab. Ingatan saat ia menabrak Bu Ja sampai mati muncul di
kepalanya. (ada yang aneh dengan adegan
saat flashback kecelakaan Bu Ja. Pas pertama Bu Ja ditabrak posisi tubuhnya
miring, tapi pas Kang Dae Sung deketin tubuh Bu Ja, posisi Bu Ja jadi telentang
dengan kaki menekuk. Mungkinkah ada cerita dibalik itu? Atau cuma kesalahan adegan
yang ga keedit aja? hmm)
“Saya
tanya, apa Anda mengenal saya?” tanya Bu Ja lagi.
“Apa
kau sendiri mengenalku?” tanya Kang Dae Sung balik.
“Tentu.”
Kang
Dae Sung terkesiap mendengarnya.
“Saya
melihat Anda muncul di televisi. Anda seseorang yang sangat sukses,” kata Bu
Ja, kemudian.
“Terima
kasih. Sayangnya, aku tidak mengenalmu.”
“Ah,
aku pasti salah mengingat plat nomornya. Karena otakku membusuk. Maafkan saya.”
Bu Ja langsung membungkuk dan pamit pergi.
Kang
Dae Sung bergumam sendiri, “Apakah terjadi kesalahan?” (Hmm.. orang ini agak mencurigakan nih. Jangan-jangan bener
orang ini udah kerasukan roh jahat atau emang pada dasarnya ia monster kaya Son
O Gong, Woo Ma Wang, PK, atau Ma Ji Young. Nama yang meranin Kang Dae Sung juga
ada dalam jajaran pemeran teratas pemain Hwayugi, bahkan namanya ditulis setelah
lima pemain utama, Son O Gong, Woo Ma Wang, Jin Seon Mi, PK, dan Sa O Jeong. Jangan-jangan
dia itu villain utamanya yang nantinya jadi musuh terbesar dan terkuat bagi Son
O Gong! Cuma dugaan aku aja, sih)
Jin
Seon Mi mendatangi cucu pemilik toko yang sedang berjualan lagi. Jin Seon Mi
berkomentar, “Kelihatannya, bisnismu sukses. Barang yang kau jual semakin
banyak.”
“Ah,
Aeryeong penjualannya laris sekali,” kata cucu pemilik toko.
“Kau
bilang benda itu digunakan oleh Nenek Kelahiran, 'kan? Bel yang memungkinkan
kau mengenali jodohmu.
“Ya.”
“Tapi
apa kau diperbolehkan menjualnya pada manusia biasa?” tanya Jin Seon Mi.
“Tentu
saja tidak! Itu sebabnya aku menjualnya diam-diam.”
“Sudah
kuduga. Benda-benda ini berbahaya. Itu sebabnya, aku mengajak beberapa orang.”
Cucu
pemilik toko kebingungan mendengarnya.
Woo Ma Wang dan Ma Ji Young lalu datang
ke tempat itu.
“Kau kan sudah janji padaku. Aish...” cucu pemilik toko langsung membereskan barangnya dan
kabur.
“Dasar
berandal! Sekretaris Ma, tangkap dia!” perintah Woo Ma Wang.
Ma Ji
Young segera mengejar cucu pemilik toko itu sesuai perintah Woo Ma Wang.
Woo Ma
Wang berterima kasih pada Jin Seon Mi, karena berkat Jin Seon Mi ia dapat
mengetahui tentang hal ini.
“Bukan
apa-apa. Aku harus melakukan yang terbaik sampai menyelesaikan tugas sebagai
Sam Jang,” kata Jin Seon Mi.
“Tampaknya
kau dan Son O Gong sudah berbaikan.”
“Ya,
kami sudah berbaikan dan sekarang baik-baik saja. Ketakutanku tentang kejadian
setelah Geum Gang Go dilepaskan, aku sudah tidak memikirkannya lagi. Aku merasa
tenang sekarang."
“Syukurlah.
Kalau begitu, aku permisi dulu,” kata Woo Ma Wang yang langsung pergi meninggalkan
Jin Seon Mi.
Saat
itu, Jin Seon Mi menemukan Aeryeong warna hitam milik cucu pemilik toko
tergeletak di tanah. Ia lalu memungutnya.
Cucu
pemilik toko dibawa menghadap pada Tetua Soo Bo Ri oleh Woo Ma Wang. Tetua Soo
Bo Ri memarahinya, “Kau bilang, kau menjual barang-barang berharga ini seharga 3,000
Won?” Tetua Soo Bo Ri langsung stres dan memegang kepalanya saat mengetahui hal itu.
“Dan akulah
yang menangkapnya. Tolong pastikan untuk memberikan poin tinggi untuk itu,”
kata Woo Ma Wang.
“Oh, Tidak
ada!” seru cucu pemilik toko tiba-tiba.
“Apa?” Tetua Soo Bo Ri dan Woo Ma Wang sama-sama terkejut.
Jin Seon
Mi memandangi Aeryeong hitam yang dipungutnya.
“Ini
benda yang akan menunjukkan belahan jiwamu? Aeryeong?” gumam Jin Seon Mi.
“Itu
bukan Aeryeong. Tapi bel hitam,” kata cucu pemilik toko pada Tetua Soo Bo Ri.
“Kalau
yang warna hitam berarti... Saryeong?”
“Jika
itu Saryeong, apakah maksudnya bel yang dipakai oleh Malaikat Kematian?” tanya
Woo Ma Wang.
“Benar.
Itu bel yang akan memberitahumu ikatan takdir yang sangat mengerikan,” jawab Tetua
Soo Bo Ri.
“Katanya,
jika kau bertemu dengan takdir mematikanmu, kau akan mendengar Saryeong
berbunyi,” kata Woo Ma Wang.
Saat
itu, Jin Seon Mi yang sedang berjalan seorang diri, ia mendengar suara lonceng keluar
dari dalam Saryeong yang ia anggap adalah Aeryeong. Jin Seon Mi bertanya-tanya
kenapa Aeryeong itu bisa tiba-tiba berbunyi.
Jin Seon Mi lalu mulai berjalan kembali, hingga
akhirnya Jin Seon Mi melihat Son O Gong berdiri di hadapannya.
Woo Ma
Wang melanjutkan perkataannya pada Tetua Soo Bo Ri, “Seseorang yang harus mati dan
yang ditakdirkan membunuhnya, ketika mereka bertemu, maka Saryeong akan
berbunyi.” (Oh, NO! Jangan sampai itu
terjadi pada Son O Gong dan Jin Seon Mi. Semoga Saryeong itu berbunyi bukan
karena Jin Seon Mi ada di dekat Son O Gong. Takutnya, apa yang dikatakan dokchi jadi kenyataan).
Sementara
itu, Jin Seon Mi dan Son O Gong masih saling menatap dan tersenyum satu sama
lain. (Dan aku sedih melihatnya).
Bersambung ke Sinopsis Hwayugi Episode 9
Bersambung ke Sinopsis Hwayugi Episode 9
Komentar