SINOPSIS HWAYUGI EPISODE 2 PART 3
Son
O Gong mendatangi sebuah rumah sambil membawa perlengkapan kamera sesuai
saran PK di mana rumah tersebut akan menjadi jalan bagi Son O Gong masuk dalam dunia foto pengantin kuno. Son O Gong bersiap untuk masuk ke dalam foto. Ia segera memasang
kameranya dan berlari menuju gerbang rumah.
Kamera itu berhasil memotret Son O Gong saat melewati gerbang rumah. Dan
berhasillah Son O Gong masuk ke dunia foto yang telah dimasuki oleh Jin Seon
Mi itu.
Saat
memasuki dunia foto itu, Son O Gong melihat ada upacara pernikahan yang dilakukan
seorang pria dengan tujuh orang wanita sekaligus.
“Dasar
iblis bernafsu yang serakah!” Son O Gong mengumpat pada sang pengantin pria.
Di tengah kerumunan tamu undangan
pesta, Son O Gong tidak sengaja menyenggol
seorang pria dan menjatuhkan botol yang dibawanya.
“Ada
orang aneh muncul! Dia bukan dari kota ini! Ada orang aneh! Cepat! Dia bukan
dari kota ini!” pria yang disenggol Son O Gong berteriak begitu melihat Son O
Gong. Teriakannya itu sampai terdengar oleh sang pengantin pria. Pengantin
pria itu lalu menyuruh pengawal membawa Son O Gong ke hadapannya.
“Bagaimana
kau bisa kemari?” tanya pengantin pria yang ternyata wajahnya bersisik buaya.
“Apa
itu kau? Iblis yang membawa wanita itu?” tanya Son O Gong to the point.
“Ini
adalah dunia yang kuciptakan! Jika kau menyakitiku di sini, dunia ini akan
runtuh, kau juga! Dan para pengantin itu tidak akan bisa kembali."
“Aku tidak tertarik padamu. Aku hanya perlu membawa
seseorang yang kucari.”
“Mengapa?
Apa dia pengantin wanitamu? Baik. Jika dia sudah menikah, aku akan membiarkannya
pergi. Sebagai gantinya, cari pengantinmu sendiri. Tapi jika kau salah. Kau harus
kembali dengan sendiri. Silahkan temukan dia!”
Beberapa
pengawal menghalangi Son O Gong dengan tali untuk tidak mendekat pada ketujuh
calon pengantin wanita.
“Temukan
dia dari sana!” perintah pengantin pria.
Son
O Gong kebingungan menemukan Jin Seon Mi karena wajah semua pengantin wanita tertutup
sementara ia tidak boleh mendekat.
Son
O Gong lalu membuat seekor kupu-kupu berwarna biru di telapak tangannya, dan
memerintahkannya untuk mencari pengantin wanita yang berbau bunga teratai. Kupu-kupu itu terbang dan hinggap di salah satu pengantin wanita.
“Orang
kedua dari baris pertama,” kata Son O Gong yakin.
“Bawa
dia ke sini!” perintah pengantin pria pada pengawalnya yang lain.
“Tunjukkan
wajahnya!”
Setelah
penutup wajahnya dibuka ternyata benar dia adalah Jin Seon Mi.
“Aku
benar. Bersyukurlah kau memiliki baunya. Aku akan membawanya."
Son O Gong akan membawa Jin Seon Mi pergi, tapi pengantin pria tiba-tiba menghentikannya.
Son O Gong akan membawa Jin Seon Mi pergi, tapi pengantin pria tiba-tiba menghentikannya.
“Tunggu!
Bagaimana aku bisa yakin jika kau pengantin prianya? Aku harus bertanya kepada pengantin
wanita."
Pengantin
pria itu lalu bertanya pada Jin Seon Mi apakah benar Son O Gong adalah
pengantin prianya. Jin Seon Mi hanya diam saja karena masih belum sadar akibat terpengaruh mantera iblis pengantin pria berwajah sisik buaya itu.
“Jin Seon Mi! Lihat aku! Kita harus pergi! Sadarlah!
Jin Seon Mi!” Son O Gong berusaha menyadarkan Jin Seon Mi dengan
memanggil-manggil namanya.
“Dia
bukan pengantin wanitamu. Bawa dia kembali!”
“Tunggu! Jin Seon Mi! Lihat ini. Kau tahu ini,
bukan?” Son O Gong mengeluarkan kotak Geum Gang Go dan memakainya agar Jin Seon
Mi mengingatnya.
“Ini
hadiah yang kau beli untukku. Kau bilang ini hadiah pertama yang kau beli untuk
seseorang. Lihat!” kata Son O Gong.
Son
O Gong meminta Jin Seon Mi menyentuh tangannya. Son O Gong tersenyum senang
karena Jin Seon Mi membalas uluran tangannya. Iblis pengantin pria yang
melihatnya langsung memerintahkan pengawalnya untuk melepaskan Jin Seon Mi.
Jin Seon Mi akhirnya sadar dan mengenali Son O Gong. Son O Gong mengajak Jin Seon Mi segera pergi dari sana. Namun, iblis pengantin pria tiba-tiba merasakan sesuatu, “Bau apa ini? Ada wanita dengan bau enak ini? Aku tidak bisa membiarkannya! Sini!”
Iblis pengantin pria itu mengendus bau Sam Jang pada tubuh Jin Seon Mi dan menghentikannya pergi.
Jin Seon Mi akhirnya sadar dan mengenali Son O Gong. Son O Gong mengajak Jin Seon Mi segera pergi dari sana. Namun, iblis pengantin pria tiba-tiba merasakan sesuatu, “Bau apa ini? Ada wanita dengan bau enak ini? Aku tidak bisa membiarkannya! Sini!”
Iblis pengantin pria itu mengendus bau Sam Jang pada tubuh Jin Seon Mi dan menghentikannya pergi.
Son
O Gong dan Jin Seon Mi cepat-cepat kabur. Anak buah iblis pengantin pria
itu mengejar mereka. Di tengah pelarian mereka, Son O Gong dan Jin Seon Mi berhasil menemukan dan melewati
pintu gerbang yang menjadi tempat masuk Son O Gong ke dunia foto itu sebelumnya.
“Apa
yang baru saja terjadi?” tanya Jin Seon Mi begitu mereka berhasil
melewati pintu itu.
“Kau
ditangkap iblis dan akan menikah. Tapi, apa kita sudah keluar dari foto?” tanya Son O Gong.
Dan
ternyata mereka masih belum keluar dari dunia foto itu, karena dalam kehidupan
nyata PK telah membereskan kamera yang digunakan Son O Gong untuk masuk ke
dunia foto itu agar Son O Gong selamanya tidak bisa keluar dari sana. (jehong
juga si unyu satu ini)
Woo
Ma Wang datang di waktu yang tepat membuat PK terkejut ketakutan. “Ma..Ma
Wang?”
“Apa
kau yang menutup pintu masuk itu?”
“O
Gong Hyungnim tidak akan membiarkanku memakan Sam Jang saat dia juga ingin.
Astaga, aku akan membiarkannya terjebak sampai habis tenaga dan memakannya
diam-diam."
“Kau
babi bodoh! Kau berpikir masih bisa menang melawan Dewa Agung?”
“Baiklah.
Aku akan membukanya lagi."
“Tunggu!
Tunggu! Apa dia terjebak di sana?” tanya Woo Ma Wang sambil menunjuk foto
pengantin kuno. PK mengiyakan.
“Jika itu dibakar, dia pasti terjebak di sana selamanya,”
kata Woo Ma Wang berbinar-binar.
“Aku
tidak memiliki kemampuan untuk membakar benda itu. Jika itu Ma Wang, mungkin
bisa! Kau akan membakarnya?” tanya PK.
“Menunggu
membuatku memiliki kesempatan besar seperti ini hahaha." (si om ternyata tega juga sama O Gong, ya. jangan jadi jahat dong om, cukup kesel aja sama O Gong biar lucu)
Sementara
itu, Jin Seon Mi dan Son O Gong masih terus berlari tapi mereka tidak menemukan
jalan keluar. Mereka malah terus-terusan berlari di tempat yang sama berulang
kali.
“Uh! Bukankah ini pohon yang kita lihat sebelumnya?” kata Son O Gong.
“Sungguh?”
“Kurasa
kita tidak bisa keluar tapi hanya berkeliling. Ayo ke sana!” ajak Son O Gong.
“Lagi?”
Dan
sampailah mereka di sebuah tempat yang mirip seperti tempat yang pernah Jin Seon
Mi lihat di dalam guci.
“Masih
belum ada apa-apa. Kau tahu di mana jalan keluarnya?” tanya Jin Seon Mi.
“Kita
sudah terkunci di dalam. Jo Pal Gye mengkhianatiku."
“Lalu
apa yang harus kita lakukan?”
“Kita
harus kembali ke tempat sebelumnya. Aku harus mengalahkan iblis itu dan membuatnya
menemukan jalan keluar. Astaga, Jeo Pal Gye sialan. Dia memblokir jalan dan menyusahkan
semuanya. Babi b*jingan itu!”
Di
dunia nyata, Woo Ma Wang sedang membakar foto pengantin kuno itu disaksikan PK.
“Ada
sesuatu yang aneh di sini!” Jin Seon Mi mulai menyadari sesuatu.
“Ya,
ada sesuatu yang aneh di sini,” jawab Son O Gong.
“Dimana
tempat ini? Bau apa ini?”
“Bau?
Bau api. Ada yang membakar foto itu,” Son O Gong menyadari bahwa seseorang
telah membakar foto pengantin kuno itu.
Dan Woo Ma Wang yang sedang membakar foto itu tertawa puas melihat sebagian foto sudah terbakar, sementara PK di sampingnya ketakutan dan merasa cemas.
Dan Woo Ma Wang yang sedang membakar foto itu tertawa puas melihat sebagian foto sudah terbakar, sementara PK di sampingnya ketakutan dan merasa cemas.
“Kita
tidak punya waktu. Setelah hangus, kita tidak akan bisa keluar,” kata Son O
Gong.
“Hei...
aku pernah melihat ini sebelumnya,” ucap Jin Seon Mi mulai menyadari tempat ia
berada sekarang.
“Apa?”
“Benar.
Itu pohonnya. Aku pernah melihat pohon itu."
“Kapan?
Di mana kau melihatnya?”
“Di
toko umum, aku melihat guci berisi kejadian mengerikan."
Jin Seon Mi teringat kembali apa yang dilihatnya dalam guci itu.
Jin Seon Mi teringat kembali apa yang dilihatnya dalam guci itu.
“Kau
menemui penjaja itu?”
Jin
Seon Mi mengangguk.
“Mereka
bilang apa yang kau lihat pasti akan terjadi. Aku benar-benar berada disini."
“Jadi
kita berada di sini, artinya apapun yang harus terjadi akan terjadi. Apa yang
terjadi pada kita disini?” tanya Son O Gong.
“Ah...
itu...” Jin Seon Mi terbata-bata menjawab Son O Gong.
“Kita
tidak punya waktu disini. Kita harus melakukan apapun yang terlihat. Apa yang
kau lihat? Apa yang harus kita lakukan?”
“Aku
melihat kejadian yang mengerikan. Mungkin akan berubah menjadi sesuatu yang kita sesalkan."
“Aku
mengerti. Apapun itu, lakukan dengan cepat!” perintah Son O Gong.
Jin Seon Mi sejenak ragu untuk melakukan hal seperti yang ia lihat dalam guci, tapi perlahan ia mulai mendekat pada Son O Gong lalu menciumnya. Son O Gong terdiam saking terkejutnya menerima ciuman Jin Seon Mi.
“Hei,
kau!” Son O Gong memegang bibirnya. Tiba-tiba tangannya yang memakai gelang
Geum Gang Go bergetar. Geum Gang Go yang dipakainya berubah bentuk dan melilit erat pergelangan tangannya, bahkan hingga rasa sakit lilitan Geum Gang Go itu
merasuk dan menghujam dadanya. Ia merasakan dadanya sangat sakit. Son O Gong
sangat kesakitan hingga berteriak.
“Apa ini? Kau! Apa yang kau lakukan? Apa ini?”
tanya Son O Gong sambil menahan sakitnya.
“Geum
Gang Go. Jika kau memakainya, kau tidak bisa menyakitiku."
“Geum
Gang Go? Sial!”
Woo
Ma Wang berbicara dengan PK jika Son O Gong memakai Geum Gang Go, Sam Jang akan
bisa keluar hidup-hidup.
“Kenapa?
Kau marah? Meski begitu, kau tidak bisa menyakitiku,” kata Jin Seon Mi.
“Benar. Aku tidak bisa menyakitimu
sekarang. Karena aku akan kesakitan jika kau dalam bahaya. Bahkan saat ini. Jin
Seon Mi, selama kita masih hidup, kontrak kita akan tetap berlaku."
Son
O Gong menjentikkan jarinya dan muncullah sebuah bola cahaya yang merupakan
perwujudan ingatan Jin Seon Mi tentang nama Son O Gong. Son O Gong memasukkan
bola cahaya itu ke pelipis Jin Seon Mi.
“Aku
telah mengembalikan ingatan yang kuambil. Kau ingat namaku sekarang, bukan? Sekarang
hanya kau yang bisa memanggilku keluar dari sini. Jin Seon Mi, pergilah!”
Sebelum
Jin Seon Mi sempat berbicara, Son O Gong melemparkan tubuh Jin Seon Mi ke
udara. Jin Seon Mi mendarat di sebuah padang rumput dengan baju yang ia pakai
terakhir kali saat masuk dalam dunia foto itu. PK datang menjemputnya tepat waktu.
“Hei!
Kau Sam Jang, bukan? Kau berhasil kembali dengan aman. Aku di sini untuk menjemputmu.
Karena pintu keluar hilang, kau pasti mengalami kesulitan. Tadinya aku ingin
kembali membuka pintu lagi, tapi kau sudah keluar ternyata. Kau luar biasa!”
“Benarkah
aku kembali ke dunia nyata?”
“Bukankah
menurutmu ini kenyataan saat melihatku? Aku bintang abad ini. Jika kau masih
berada di dalam foto, tidak akan ada PK."
“Apa
cuma aku yang keluar?”
“Semua pengantin lainnya juga keluar. Orang-orang sudah keluar,” jawab PK.
“Semua pengantin lainnya juga keluar. Orang-orang sudah keluar,” jawab PK.
Di
sebuah kamar rumah sakit, calon pengantin wanita yang sebelumnya juga masuk
dalam foto pengantin kuno sudah sadarkan diri.
“Orang
itu... tidak, bagaimana dengan bajingan itu?” tanya Jin Seon Mi heran karena ia
tak menemukan Son O Gong.
“Ah,
Dewa Agung? Dia... tidak bisa keluar."
“Lalu
bagaimana cara dia bisa keluar?”
“Dia
tidak akan bisa keluar lagi. Karena sekarang, fotonya sudah terbakar hangus."
Woo Ma
Wang tertawa puas saat melihat foto pengantin kuno itu terbakar habis.
“Selamat
tinggal... br*ngsek!” ucapnya.
PK
bercerita kalau Woo Ma Wang, CEO agensinya menyuruhnya membawa Jin Seon Mi
kembali dengan selamat.
“Sam
Jang, sekarang kau aman,” kata PK.
“B*jingan
itu tidak bisa keluar. Son O Gong,” gumam Jin Seon Mi.
PK
mendengar samar Jin Seon Mi menyebut nama Son O Gong, “Son
O? Kau masih mengkhawatirkannya sekarang? Astaga! Kau mengkhawatirkan yang tidak
penting. Cepat, ayo pergi! Nanti macet. Ikut aku!”
Ma
Ji Young mengucapkan selamat pada Woo Ma Wang atas menghilangnya Saek Jeong Gwi (iblis berwajah sisik buaya yang hidup dalam foto pengantin kuno) dan sekarang Dewa Agung di penjara kembali selamanya.
“Akhirnya,
aku mengunci Son O Gong di dalam kotak lagi. Akhirnya, b*jingan itu! Aku menyingkirkannya,”
Woo Ma Wang merasa puas.
“Bagaimanapun,
Sam Jang aman jadi tidak akan ada masalah dari surga."
“Bersiaplah
untuk menyambut Sam Jang," kata Woo Ma Wang pada Ma Ji Young.
Jin
Seon Mi kini berada di mobil bersama PK.
“Meski
begitu, tidak bisakah kau mengeluarkan Son O Gong?” tanya Jin Seon Mi.
“Aku
tidak memiliki cukup kekuatan untuk mengeluarkannya dari sana."
“Bagaimana
dengan teman yang bisa membantu?”
“Tidak
ada."
Jin
Seon Mi kemudian ingat Son O Gong pernah mengatakan tentang seseorang yang disebut
sebagai adiknya. Jin Seon Mi meminta PK mengantarkannya ke sebuah perusahaan
pembuat handphone.
Jin
Seon Mi memasuki perusahaan tempat Sa O Jeong adiknya Son O Gong bekerja.
“Baiklah,
jika kau memanggilku wanita gila, aku akan menerima makianmu itu. Aku akan pergi,”
gumam Jin Seon Mi pada dirinya sendiri.
Jin
Seon Mi menemui resepsionis di perusahaan itu.
“Permisi.
Siapakah orang yang memiliki jabatan tertinggi di perusahaan ini?”
“Jabatan tertinggi?”
resepsionis bingung dengan pertanyaan Jin Seon Mi.
“Bisakah
Anda mengatakan kalau kenalan hyungnim-nya ada disini?”
“Hyungnim?” Resepsionis itu jadi ingat kalau sebelumnya CEO-nya pernah memanggil seseorang dengan
sebutan hyungnim.
Jin
Seon Mi sekarang sudah berada di ruangan Sa O Jeong dan berbicara dengannya mengenai Son O Gong.
“Kau
Sam Jang?”
“Iya.
Aku pernah mendengar, dia bilang Anda saudaranya yang sangat dekat. Aku datang untuk
memberitahu kalau Hyungnim Anda saat ini dalam kesulitan. Aku merasa Anda harus
tahu. Kalau begitu, aku permisi!” kata Jin Seon Mi.
“Di mana
Geum Gang Go yang dibawa Hyungnim?”
“Apa?”
Jin Seon Mi terkejut bagaimana Sa O Jeong bisa tahu soal Geum Gang Go itu.
“Gelang
yang kau berikan padanya."
“Itu...”
“Apa
kau memasangkannya pada Dewa Agung?”
“Aku
tidak sengaja, tapi bagaimanapun juga dia memakainya sekarang."
“Kau
tahu bahwa dia akan sakit jika memakai itu?”
“Iya.
Aku tidak punya pilihan selain melakukannya. Karena dia yang pertama mengingkari
kontrak kami."
“Bisakah kau beritahu secara rinci tentang kontrak itu?” tanya Sa O Jeong.
PK
memberi tahu Woo Ma Wang bahwa Jin Seon Mi sedang menemui Sa O Jeong.
“Kurasa
dia mencari cara untuk membantu Dewa Agung,” kata PK.
“Hah! Sa O Jeong tidak memiliki kekuatan untuk mengeluarkan monyet itu. Tidak mungkin
untuk keluar dari sana."
“Dia
sangat khawatir Son O Gong tidak keluar dari sana."
“Apa?
Sam Jang mengatakan nama Son O Gong dengan mulutnya sendiri?” Woo Ma Wang
terkejut.
“Ya, dia memang mengatakan nama Son O Gong."
“Sial!
Dia ingat namanya. Lalu, apa itu artinya dia bisa memanggil b*jingan itu?” Woo
Ma Wang kecewa usahanya gagal untuk membuat Son O Gong pergi selamanya dari
hidupnya.
Jin
Seon Mi berada di sebuah taman sambil mengingat apa yang dikatakan Sa O Jeong padanya,
“Kau keluar dari sana bukan karena kekuatanmu sendiri. Dewa Agung menggunakan kekuatannya
untuk menyelamatkanmu. Karena dia memakai Geum Gang Go. Pemilik Geum Gang Go
melindungimu."
Jin Seon Mi bertanya-tanya apakah Son O Gong benar-benar melindunginya. Jika itu benar Jin Seon Mi berharap saat ini Son O Gong kembali dan melindunginya.
Jin Seon Mi bertanya-tanya apakah Son O Gong benar-benar melindunginya. Jika itu benar Jin Seon Mi berharap saat ini Son O Gong kembali dan melindunginya.
Jin Seon
Mi mengeluarkan sebuah pisau dan tanpa ragu melukai telapak tangannya. Ia dengan
sengaja membuat dirinya terluka. Saat darahnya mulai menetes ke tanah, para roh
jahat datang mengelilingi tubuhnya. Roh jahat perlahan-lahan semakin bertambah
mengerubunginya. Jin Seon Mi berteriak meneriakan nama Son O Gong, “SON! O!
GONG!”
Sebuah
bayangan hitam muncul dari arah bulan dan mendarat tepat di depan Jin Seon Mi
membuat semua roh jahat yang mengerubungi Jin Seon Mi pergi. Dia adalah Son O
Gong.
Komentar:
Duh, makin seru
ceritanya nih, tapi makin seru pula menahan sabar untuk menantikan kelanjutan ceritanya, mengingat banyak sekali ujian yang menimpa proses produksi drama ini. Mulai dari
insiden penayangan video yang belum sempurna diedit, saat penayangan episode dua
kemarin. Saat itu pihak tvN langsung menghentikan proses penayangannya dan
minta maaf atas insiden itu. Sebagai gantinya, tvN menayangkan episode dua yang
sudah diedit keesokan harinya.
Belum lagi ditambah
kecelakaan yang menimpa salah satu kru yang kabarnya sampai terluka parah.
Syutingpun sampai dihentikan dulu selama beberapa hari. Pihak Kemenaker juga
sampai turun tangan untuk memeriksa keamanan set syuting yang digunakan.
Tadinya TVn akan
menayangkan episode 3 pada tanggal 30 desember 2017, sementara episode 4 yang harusnya
tayang 31 desember 2017, diundur jadi 6 januari 2018. Tapi setelah kedatangan Kemenaker
hari jumat kemarin, pihak TVn mengabarkan Hwayugi episode 3 batal tayang
tanggal 30 desember 2017 dan diundur untuk waktu yang belum ditentukan. Semoga minggu depannya udah bisa tayang lagi. Alasan drama diundur, pihak produksi minta waktu untuk pengeditan, karena drama ini perlu efek CG yang banyak. Betul juga sih.
Oke, saya rasa itu
keputusan terbaik. Sekarang bukan saatnya untuk bersikap egois yang cuma
mementingkan keinginan untuk menyajikan sebuah tontonan bagi penonton, karena
masalahnya ini sudah berkaitan dengan nyawa juga kepercayaan penonton.
Ada baiknya pihak produksi menyelesaikan masalahnya dulu baru mulai menayangkan dramanya kembali, tapi jangan dihentikan dramanya. Penonton drama sekarang sudah cerdas kok, mereka itu tidak hanya mengharapkan cerita dan pemain yang berkualitas saja, tapi juga mengharapkan proses produksinya pun berkualitas dengan selalu mengutamakan keselamatan kerja.
Ada baiknya pihak produksi menyelesaikan masalahnya dulu baru mulai menayangkan dramanya kembali, tapi jangan dihentikan dramanya. Penonton drama sekarang sudah cerdas kok, mereka itu tidak hanya mengharapkan cerita dan pemain yang berkualitas saja, tapi juga mengharapkan proses produksinya pun berkualitas dengan selalu mengutamakan keselamatan kerja.
Semangat Tim Produksi
Hwayugi!
Oke, Berbicara tentang drama Hwayugi sendiri yang merupakan adaptasi dari cerita populer Journey to the West, tentunya sangat menyegarkan sekali bisa melihat kera sakti cs dalam versi yang lebih modern. Ya... sesuai dengan zaman now lah, kalo buat anak-anak sekarang.
Penulis Hong Sisters juga cukup pintar sih, dalam menyesuaikan cerita Kera Sakti dengan zaman modern ini, termasuk menyulap Biksu Tong jadi wanita cantik secantik Jin Seon Mi Hahaha.
Terus terang saya sendiri sampai sekarang belum pernah nonton drama Kera Sakti haha. Parah nih kemana aja dulu waktu muda, sampai ga nonton kera sakti yang fenomenal.
Pas pertama ditayangin mungkin masih belum ngerti kali ya, masih kecil juga sayanya. Pas ditayangin ulang pas udah gede pun mungkin masih ga tertarik juga buat nonton Kera Sakti hehe. Padahal beberapa waktu lalu (masih belum lama padahal) drama Kera Sakti ini ditayangin ulang di Trans7, tapi malas nontonnya.
Walaupun ga pernah nonton, tapi sedikitnya saya tahu jalan ceritanya, karena searching di google bagaimana kisah perjalanan si Kera Sakti haha. Zaman sekarang apa sih yang ga diketahui, apa-apa yang pengen diketahui tinggal cari di google. Yang masih belum bisa dicari dari google cuma nanya kapan jodoh datang dan kapan mati. Iyalah, itu kan urusan Allah SWT.
Balik ke topik, karena penasaran ingin menyamakan tokoh-tokoh drama Hwayugi sama tokoh di Kera Sakti yang asli, makanya sampai cari tahu di google tentang drama Kera Sakti. Penasaran aja si ini atau si itu meranin siapa di Kera Sakti.
Kalau Son O Gong jelas dia adalah Son Go Kong, kera nakal yang selalu berbuat huru-hara hingga kemudian terkurung di Gunung Lima Jari karena dihukum atas kesombongannya itu.
Kalo di Kera Sakti, Son O Gong atau Son Go Kong diselamatkan sama Biksu Tong yang kemudian menjadi gurunya dan mereka akhirnya bersama-sama melakukan perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci. Di Hwayugi, Biksu Tong diganti sama Jin Seon Mi, gadis yang menyelamatkan Son O Gong dari Gunung Marmer dan harus dilindungi oleh Son O Gong sekaligus dicintai olehnya nantinya haha.
Disini Jin Seon Mi juga punya cara tersendiri untuk menaklukan Son O Gong dengan gelang Geum Gang Go. Kan, kalau di Kera Sakti, Biksu Tong biasa menaklukan Son Go Kong dengan membacakan mantra pada mahkota Son Go Kong biar dia jadi nurut padanya.
Tokoh yang lainnya, Jo Pal Gye alias PK jadi Pat Kai, siluman babi yang unyu sekaligus mata cewe. Woo Ma Wang jadi Siluman Kerbau. Sa O Jong jadi Wuching. Baru itu saja sih yang saya tahu. Penasaran tokoh siapa lagi yang akan muncul dan memerankan siapa ke depannya.
Di episode 2 kali ini, ada hal yang bisa dipelajari nih dari tokoh Jin Seon Mi yang ga mudah nyerah dengan hidupnya. Walaupun ia sudah tahu akhir dari hidupnya ga lama lagi karena banyak iblis-iblis yang menginginkannya, ia ga mudah menyerahkan hidupnya.
Selama masih ada waktu untuk hidup kenapa juga ia harus putus asa dan memilih mati. Ia justru berusaha keras mencari cara agar ia bisa tetap hidup termasuk berusaha menjinakkan pemangsanya, Son O Gong agar balik melindunginya. Bagus.
Sekalipun kita sudah tahu kematian ada di depan kita, tapi jika waktu kematian itu belum tiba, kenapa kita harus menunggunya dengan putus asa. Kalau nunggu jodoh sih masih wajar ya merasa putus asa (eh), walaupun ga boleh juga berputus asa. Nah ini, kita menunggu kematian dengan putus asa, bukankah nantinya kita sendiri yang akan merugi?
Ada baiknya sambil menunggu kematian, sambil kita mengumpulkan amal dan ibadah sebanyak-banyaknya yang akan kita bawa saat mati nanti. Coba kalau kita menunggunya sambil berputus asa, pasti tidak akan banyak amal ibadah yang sempat kita kumpulkan, karena keburu nyerah duluan sama hidup kita sendiri.
Sebagai seorang muslim tentu kita tahu Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang paling cerdas itu adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paing keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya. Merekalah orang yang paling cerdas.
Sikap yang ditunjukkan Jin Seon Mi di episode 2 ini patut dicontoh nih terutama bagi orang yang gampang menyerah dengan keadaan, termasuk kebanyakan orang korea di sana sendiri. Hmm.
Yang namanya hidup itu pasti akan bertemu dengan mati. Semua makhluk yang bernyawa pasti mati. Pasti. Kalau masih diberi waktu untuk menikmati hidup, kenapa kita harus menyerah untuk segera bertemu dengan kematian. Bukankah hidup itu cuma sementara seperti halnya kita sedang bernaung di tempat teduh saat hujan turun? (ngomong apa ceunah si aku teh?)
Oke, Berbicara tentang drama Hwayugi sendiri yang merupakan adaptasi dari cerita populer Journey to the West, tentunya sangat menyegarkan sekali bisa melihat kera sakti cs dalam versi yang lebih modern. Ya... sesuai dengan zaman now lah, kalo buat anak-anak sekarang.
Penulis Hong Sisters juga cukup pintar sih, dalam menyesuaikan cerita Kera Sakti dengan zaman modern ini, termasuk menyulap Biksu Tong jadi wanita cantik secantik Jin Seon Mi Hahaha.
Terus terang saya sendiri sampai sekarang belum pernah nonton drama Kera Sakti haha. Parah nih kemana aja dulu waktu muda, sampai ga nonton kera sakti yang fenomenal.
Pas pertama ditayangin mungkin masih belum ngerti kali ya, masih kecil juga sayanya. Pas ditayangin ulang pas udah gede pun mungkin masih ga tertarik juga buat nonton Kera Sakti hehe. Padahal beberapa waktu lalu (masih belum lama padahal) drama Kera Sakti ini ditayangin ulang di Trans7, tapi malas nontonnya.
Walaupun ga pernah nonton, tapi sedikitnya saya tahu jalan ceritanya, karena searching di google bagaimana kisah perjalanan si Kera Sakti haha. Zaman sekarang apa sih yang ga diketahui, apa-apa yang pengen diketahui tinggal cari di google. Yang masih belum bisa dicari dari google cuma nanya kapan jodoh datang dan kapan mati. Iyalah, itu kan urusan Allah SWT.
Balik ke topik, karena penasaran ingin menyamakan tokoh-tokoh drama Hwayugi sama tokoh di Kera Sakti yang asli, makanya sampai cari tahu di google tentang drama Kera Sakti. Penasaran aja si ini atau si itu meranin siapa di Kera Sakti.
Kalau Son O Gong jelas dia adalah Son Go Kong, kera nakal yang selalu berbuat huru-hara hingga kemudian terkurung di Gunung Lima Jari karena dihukum atas kesombongannya itu.
Kalo di Kera Sakti, Son O Gong atau Son Go Kong diselamatkan sama Biksu Tong yang kemudian menjadi gurunya dan mereka akhirnya bersama-sama melakukan perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci. Di Hwayugi, Biksu Tong diganti sama Jin Seon Mi, gadis yang menyelamatkan Son O Gong dari Gunung Marmer dan harus dilindungi oleh Son O Gong sekaligus dicintai olehnya nantinya haha.
Disini Jin Seon Mi juga punya cara tersendiri untuk menaklukan Son O Gong dengan gelang Geum Gang Go. Kan, kalau di Kera Sakti, Biksu Tong biasa menaklukan Son Go Kong dengan membacakan mantra pada mahkota Son Go Kong biar dia jadi nurut padanya.
Tokoh yang lainnya, Jo Pal Gye alias PK jadi Pat Kai, siluman babi yang unyu sekaligus mata cewe. Woo Ma Wang jadi Siluman Kerbau. Sa O Jong jadi Wuching. Baru itu saja sih yang saya tahu. Penasaran tokoh siapa lagi yang akan muncul dan memerankan siapa ke depannya.
Di episode 2 kali ini, ada hal yang bisa dipelajari nih dari tokoh Jin Seon Mi yang ga mudah nyerah dengan hidupnya. Walaupun ia sudah tahu akhir dari hidupnya ga lama lagi karena banyak iblis-iblis yang menginginkannya, ia ga mudah menyerahkan hidupnya.
Selama masih ada waktu untuk hidup kenapa juga ia harus putus asa dan memilih mati. Ia justru berusaha keras mencari cara agar ia bisa tetap hidup termasuk berusaha menjinakkan pemangsanya, Son O Gong agar balik melindunginya. Bagus.
Sekalipun kita sudah tahu kematian ada di depan kita, tapi jika waktu kematian itu belum tiba, kenapa kita harus menunggunya dengan putus asa. Kalau nunggu jodoh sih masih wajar ya merasa putus asa (eh), walaupun ga boleh juga berputus asa. Nah ini, kita menunggu kematian dengan putus asa, bukankah nantinya kita sendiri yang akan merugi?
Ada baiknya sambil menunggu kematian, sambil kita mengumpulkan amal dan ibadah sebanyak-banyaknya yang akan kita bawa saat mati nanti. Coba kalau kita menunggunya sambil berputus asa, pasti tidak akan banyak amal ibadah yang sempat kita kumpulkan, karena keburu nyerah duluan sama hidup kita sendiri.
Sebagai seorang muslim tentu kita tahu Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang paling cerdas itu adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paing keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya. Merekalah orang yang paling cerdas.
Sikap yang ditunjukkan Jin Seon Mi di episode 2 ini patut dicontoh nih terutama bagi orang yang gampang menyerah dengan keadaan, termasuk kebanyakan orang korea di sana sendiri. Hmm.
Yang namanya hidup itu pasti akan bertemu dengan mati. Semua makhluk yang bernyawa pasti mati. Pasti. Kalau masih diberi waktu untuk menikmati hidup, kenapa kita harus menyerah untuk segera bertemu dengan kematian. Bukankah hidup itu cuma sementara seperti halnya kita sedang bernaung di tempat teduh saat hujan turun? (ngomong apa ceunah si aku teh?)
Komentar